METROPOLITAN – Dua santri Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, meninggal di kolam Al Kautsar, Minggu. Dua santri itu yakni Alfian Sidiq dan Cahya Gumilang.
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti mengatakan, kematian kedua santri itu terjadi saat kegiatan kepramukaan berlangsung di lingkungan pesantren Al Zaytun.
Retno mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun FSGI, kedua santri itu tidak mengikuti kegiatan kepramukaan dan secara sembunyi-sembunyi menyelinap berenang ke kolam Al Kautsar.
“Atas informasi ini, maka ada dugaan kelalaian dalam pengawasan pihak sekolah terhadap peserta didiknya,” ucap Retno.
Menurut Retno, mayat Alfian ditemukan pada Minggu 5 Maret 2017, sekitar pukul 15.20 WIB. Korban ditemukan mengapung di kolam Al Kautsar yang berada di lingkungan Ponpes Al Zaytun.
Santri Al Zaytun meninggal di Kolam Al Kautsar Ponpes Al Zaytun
Retno meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa ini. Ia juga meminta Ponpes Al Zaytun bertanggung jawab atas kejadian itu.
“Kejadian naas tersebut terjadi di lingkungan Ponpes Al-Zaytun, sehingga pihak Al Zaytun harus bertanggung jawab atas kematian peserta didiknya,” tambah Retno.
Retno juga menyerukan agar kasus ini menjadi perhatian Kementerian Agama RI dengan membentuk tim investigasi untuk mengungkap kasus tersebut.
“FSGI akan mengajukan laporan ke KPAI agar ikut mengusut peristiwa tewasnya santri Al-Zaytun, apakah murni kecelakaan atau ada kelalaian pihak Ponpes Al Zaytun dalam melindungi peserta didiknya,” tandas Retno.
Santri Al Zaytun meninggal di Kolam Al Kautsar Ponpes Al Zaytun
Ponpes Al Zaytun terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dengan luas areal seluas 12 ribu hektar. Ponpes Al Zaytun memiliki santri sebanyak 3.996 orang dan karyawan serta guru hampir 1.000 orang. Seluruh santri dan sebagian guru serta karwayan mondok di Al Zaytun karena boarding school. Santrinya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
SUMBER: POJOKSATU
