Senin, 22 Desember 2025

Menkes Minta Permainan #Skipchallenge Dihentikan

- Sabtu, 11 Maret 2017 | 07:00 WIB

METROPOLITAN – Permainan #skipchallenge menjadi tren baru para remaja, khususnya pelajar saat ini. Padahal, korban #skipchallenge sudah banyak di beberapa negara.

Permainan #skipchallenge sebenarnya sudah lama ada di berbagai negara termasuk Indonesia. Namun baru sekarang jadi trending. Video #skipchallenge bertebaran di media sosial, Facebook, Instagram dan Youtube.

Skipchallenge juga biasa dikenal dengan istilah passout challenge. Permainan ini memiliki banyak versi. #sipchallenge mirip dengan choking challenge.

Skipchallenge dilakukan dengan cara menekan keras-keras dada teman hingga jatuh pingsan. Saat dada ditekan, napas atau aliran darah ke otak tidak lancar, sehingga korban akan lemas dan terjatuh.

Permainan Skipchallenge telah menyebabkan beberapa nyawa melayang. Tahun 2016 lalu, tepatnya tanggal 21 Maret 2016, seorang bocah berusia 11 tahun bernama Da’Vorius Gray tewas di toilet rumahnya sendiri di California.

Latrice Hurst korban, mengatakan bahwa sebelum tewas, anak kedapatan sedang mengakses saluran online mengenai passout dan choking challenge. Diduga, Gray meniru apa yang dilihatnya di internet.

Selain Gray, Erik Robinson (12) juga mengalami nasib serupa. Erik meninggal di ruang tamu rumahnya setelah bermain #skipchallenge. Selanjutnya, remaja asal Birmigham Inggris bernama Karnel Haughton juga meninggal saat bermain #skipchallenge. Kemudian bocah asal Lawrence, Kimberly Wilson (15) juga mengalami nasib serupa.

Dokter anak asal AS, Dr. Michael McKenna mengatakan #SkipChallenge dan choking challenge sangat berbahaya karena mengubah denyut jantung secara drastis.

“Mereka memotong asupan oksigen ke otak, menyebabkan orang pingsan dan mengalami euforia “high” dalam prosesnya. Kapan saja Anda bermain-main dengan pasokan oksigen ke otak, artinya Anda menempatkan diri pada risiko kerusakan otak permanen,” kata Dr McKenna.

Menyikapi maraknya #skipchallenge, Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta agar kebiasaan berbahaya itu dihentikan.

“Aduh aduh. Jangan dong. Kalau ada penekanan seperti itu nanti ada pendarahan, apa saya kira, saya baru dengar itu gamenya. Nanti saya cari. Nggak bisa itu. Itu bisa menyakiti diri sendiri,” uajr Nila.

Nila mengatakan, #skipchallenge adalah permainan yang menyakiti diri sendiri. #skipchallenge dapat menyebabkan pendarahan hingga mengalami kerusakan paru-paru.

“Kamu tekan dada kamu sama aja kayak orang ketabrak. Keteken dadanya, patah tulangnya, ketusuk nanti paru-parunya. Segala macam,” tandas Nila.

SUMBER: POJOKSATU

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X