Senin, 22 Desember 2025

Jadi Viral, MUI Kaji Kandungan Air Cikahuripan

- Sabtu, 11 Maret 2017 | 08:27 WIB

METROPOLITAN - Fenomena air Ci­kahuripan di Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Fenomena yang disangkutpautkan dengan kedatangan raja Arab Saudi dan diklaim bisa meny­embuhkan berbagai macam penyakit ini, mendapat sorotan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi.

Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi Ustadz Ujang Hamdun mengungkapkan, kondisi ini perlu disikapi serius guna meluruskan akidah umat. “Kita akan lakukan kajian bersama komisi fatwa dan MUI di Kecamatan Palabuhanratu,” ujar Uha, sapaan karib Ujang Hamdun di Sekretariat MUI Kabupaten Suka­bumi Gedung Dakwah Islamic Center (GDIC) Cisaat, belum lama ini. Menurut Uha, MUI berencana berkunjung dan melakukan observasi ke tempat mun­culnya air tersebut. “Nanti kita jadwal­kan ke sana bersama unsur bagian keagamaan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Bina So­sial dan Keagamaan Unang Sudarma mengungkapkan, agar tidak menjadi polemik di masyarakat, pihaknya me­minta Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Perindustrian bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi meng­kaji kadar air Cikahuripan. “Apakah baik untuk dikonsumsi atau tidak. Kalaupun baik, bisa dimanfaatkan untuk warga se­kitar,” terangnya. “Apalagi ada rumor bisa menyembuhkan orang yang sakit,” sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, mitos air Ci­kahuripan disebut ‘Air Kehidupan’ bukan tanpa sebab. Mata air di Kaki Gunung Rancagaluh ini tak selalu mengeluarkan air seperti mata air biasanya, butuh wak­tu hampir 30 tahun mata air ini kembali mengalirkan sumber kehidupannya.

Makanya ketika beredar kabar bahwa airnya kembali mengalir, jarak tiga kilo­meter dari jalan raya pun rela ditempuh masyarakat.

Ribuan orang berbondong-bondong mendatangi mata air tersebut untuk mendapatkan tuah kehidupan dari air yang saat ini dipercaya masyarakat. Bahkan, mereka rela antre dan silih ber­ganti melakukan ritual dengan mandi di sembilan pancuran yang sudah di­buat warga setempat. Saking banyaknya, untuk mandi para pengunjung harus antre.

 (pjs/ram/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X