Senin, 22 Desember 2025

Deteksi Dini Cegah Kanker Pada Wanita

- Sabtu, 11 Maret 2017 | 09:02 WIB

METROPOLITAN – Setiap tahun angka penderita kanker di Indonesia terus me­ningkat. Kalangan perempuan merupakan penderita kanker terbanyak. Sebagian besar dari kanker tersebut, ternyata da­pat dihindari dan disembuhkan apabila dideteksi sejak dini.

Dokter spesialis radiologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) dr Vera Nevyta Tarigan mengatakan, berdasarkan data WHO, di dunia jumlah penderita kanker terus me­ningkat dengan persentase peningkatan sekitar 20 persen setiap tahunnya. Sedang­kan di Indonesia penderita kanker terba­nyak di kalangan perempuan dan kanker payudara di peringkat teratas. “Sayangnya, pasien kanker payudara sering terlambat mendapatkan penanganan, karena pasien datang untuk memeriksakan payudaranya setelah stadium lanjut,” ujarnya.

Walaupun belum diketahui penyebab pasti munculnya kanker payudara, ada beberapa faktor risiko dari kanker pay­udara yaitu riwayat keluarga dengan kanker payudara dan tumor jinak, haid di usia yang terlalu muda, tidak menikah, tidak menyusui, melahirkan anak per­tama di atas usia 35 tahun, pola makan yang tidak sehat, konsumsi alkohol, me­rokok dan stres. “Umumnya penderita kanker payudara memiliki keluhan mulai dari benjolan yang teraba di payudara, perubahan ukuran dan bentuk, kerutan pada kulit, puting yang tertarik, keluarnya cairan merah dari putting dan teraba benjolan di ketiak,” terangnya.

Hal senada diungkapkan dokter spe­sialis kandungan Dr med Ferdhy Suryadi Suwandinata, menurutnya untuk itu ia menganjurkan kalangan perempuan melakukan pemeriksaan diagnostik rutin dan deteksi dini agar terlindung dari penyakit kanker. Selain kanker payudara, WHO menyatakan bahwa kanker serviks juga banyak terdapat di kalangan pe­rempuan Indonesia. “Pada stadium awal biasanya kanker serviks belum membe­rikan gejala atau tanda apapun. Jika kan­ker serviks telah memasuki stadium lanjut barulah timbul gejala,” paparnya.

Untuk gejala kanker serviks, yang perlu diwaspadai adalah pendarahan setelah melakukan hubungan seksual atau kepu­tihan yang tidak sembuh dengan pengo­batan, keputihan yang menjadi tanda untuk kanker serviks adalah keputihan yang berbau busuk dan bercampur darah. “Pa­da stadium I dan II, pengobatan kanker serviks dapat dilakukan melalui pembeda­han atau operasi,” katanya.

(bs/mam/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X