Senin, 22 Desember 2025

Kekurangan Guru PNS Di Sumut Mencapai 3.000 Orang

- Senin, 13 Maret 2017 | 18:00 WIB

METROPOLITAN – Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut) masih kekurangan guru PNS. Tak tanggung-tanggung, angka kekurangan guru PNS tersebut mencapai 3.000 orang.

Kepala Disdik Sumut, Arsyad Lubis menuturkan, masih banyak sekolah-sekolah di Sumut yang mengalami kekurangan guru.

Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota selama ini yang banyak kekurangan adalah guru-guru honorer, jumlahnya di Sumut mencapai 11.000 orang. Sementara, setelah di survei untuk guru PNS yang produktif hanya kekurangan sebanyak 3.000 guru.

“Dari hasil pemetaan, kita mendapati kekurangan jumlah guru hingga ribuan orang. Makanya, akan dilakukan pemerataan guru. Pemetaan terkait kebutuhan guru-guru SMA/SMK di setiap sekolah-sekolah di kabupaten/kota,” ujar Arsyad kepada wartawan di Medan akhir pekan ini.

Diutarakannya, jika penempatan guru sudah proporsional sesuai dengan mata pelajaran dan sekolahnya, tentu tidak akan menjadi masalah. Namun, yang terjadi kenyataannya tidak seperti itu.

“Ke depan akan dilakukan pemetaan, bagaimana langkah-langkah agar setiap sekolah dapat mencukupi jumlah guru,” tutur Arsyad.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan evaluasi terlebih dahulu. Apalagi, dalam anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/SMK TA 2017, sudah diperbolehkan 15 persen digunakan untuk membayar gaji guru honorer.

Sementara, hal senada juga diutarakan Kepala Disdik Medan Hasan Basri. Dia menyatakan, pihaknya akan melakukan program pemerataan sekolah.

“Setiap sekolah pasti ada yang mengalami kekurangan guru, sehingga harus dilakukan pemerataan. Apalagi, dua tahun belakangan banyak guru PNS yang sudah pensiun, sementara pengangkatan PNS, sampai sekarang belum juga ada,” ujarnya.

Hasan menyebutkan, pihaknya akan melakukan pemerataan sekolah dengan cara mendorong sekolah agar melakukan pemetaan guru sesuai proporsinya. Sebagai contoh, misalnya jika ada sekolah yang gurunya kurang maka akan dilakukan penambahan guru, yang diambil dari sekolah yang memiliki guru yang berlebih.

Namun demikian, kata dia, saat ini pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu, mana saja sekolah yang mengalami kekurangan guru dan mana yang memiliki guru yang berlebih.

“Selama inikan kita masih melakukan pemindahan guru dari sekolah A ke sekolah B. Jadi pekerjaan ini tidaklah sederhana, membutuhkan waktu. Nanti, kalau sudah berjalan akan kita muat di aplikasi online kita dan ini masih sedang kita benahi,” tukasnya.

SUMBER: POJOKSATU

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X