METROPOLITAN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi memiliki galeri yang mengoleksi Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT). Ruang penyimpanan harta karun laut tersebut berada di lantai 2 Gedung Mina Bahari IV, Jakarta. Barang-barang bernilai tinggi itu antara lain keramik, manik-manik, teko, uang keping logam, mangkuk, sampai patung. BMKT itu diangkat dari kapal-kapal yang tenggelam di perairan Kepulauan Riau, Selat Karimata, dan Laut Jawa. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti, mengatakan barang-barang antik itu cukup bernilai jika dijual di pasar lelang. Artefak tersebut berasal dari kapal-kapal dagang China, Eropa, dan Timur Tengah. Dalam satu muatan kapal, nilainya bisa mencapai US$ 18 juta atau Rp 240,3 miliar (kurs Rp 13.350). "Dari sisi ekomomi, setiap lokasi BMKT bernilai antara US$ 80 ribu sampai US$ 18 juta. Nilai inilah yang kemudian mendasari pemerintah mengelola BMKT dan tidak menyerahkannya kepada pihak lain, karena BMKT adalah milik bangsa," kata Brahmantya di kantor KKP, Jakarta. Diungkapkannya, saat ini KKP memiliki gudang penyimpanan yang menampung 200.000 lebih koleksi harta karun kapal tenggelam dari abad 9 sampai 18 masehi di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Di galeri yang baru terbangun itu, lanjutnya, hanya berjumlah 1.500 artefak atau kurang dari 1% dari BMKT. Bahkan, pihaknya berencana membuka galeri sejarah dari harta karun laut ini di tempat publik lainnya. "Ke depannya KKP akan membawa lebih banyak BMKT kepada publik, bukan hanya di galeri ini tapi juga di tempat umum lainnya, seperti bandara," ujar Brahmantya. Sementara itu, Nani Harkantiningsih, Peneliti Pusat Arkeologi Nasional Kemendikbud, mengungkapkan sebenarnya banyak sekali barang yang bernilai sangat tinggi seperti yang berbahan emas namun tak bisa dipamerkan di galeri. "Dalam setiap pengangkatan BMKT hampir pasti ada emas, seperti patung dan pedang. Hanya tidak bisa dipamerkan, karena menyangkut keamanan, jadi disimpan di safety box Bank Mandiri," ujar Nani. Dia menuturkan, untuk barang paling bernilai di galeri BMKT KKP ini, yakni artefak yang berasal dari periode Cangsa atau dari abad ke-9. "Paling bernilai dari Cagsa, seperti mangkuk dan teko. Bukan masalah barangnya, tapi karena itu dari periode paling tua," terang Nani yang meneliti 200.000 artefak yang disimpan KKP di Bogor ini.
SUMBER: detik