METROPOLITAN - BFI merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta di Austria yang juga melarang seluruh karyawan dan mengenakan atribut keagamaan di kampus. Larangan berjilbab itu berlaku untuk staf pengajar.
Larangan itu menyusul keputusan Pengadilan Tinggi Uni Eropa yang melegalkan perusahaan-perusahaan swasta di Benua Biru untuk melarang pegawai mereka menampilkan simbol keagamaan tertentu di lingkungan tempat kerja.
Dalam sebuah wawancara dengan media lokal, manajemen BFI berdalih larangan mengenakan atribut keagamaan terhadap karyawan di lembaga itu sebagai bentuk ‘aturan kepatuhan’ mereka terhadap nilai-nilai Barat.
“Setiap orang yang bekerja di lembaga ini harus mentransfer budaya dan nilai-nilai Barat tanpa kesalahpahaman. Oleh karena itu, para pendidik di sini harus bekerja dengan mengenakan busana Barat,” ujar pimpinan eksekutif BFI, Wilhelm Techt.
Tercatat BPI memiliki ribuan mahasiswa imigran dan mempekerjakan 430 staf pengajar. BPI menegaskan larangan pemakaian atribut agama tersebut berlaku untuk semua agama.
Hanya saja, sebagian kalangan menganggap larangan tersebut hanya bertujuan untuk memangkas jumlah perempuan Muslimah yang bekerja di lembaga tersebut.
Hal tersebut diakui oleh Pimpinan Masyarakat Islam Austria, Ibrahim Olgun. “Akan ada diskriminasi serius terhadap Muslimah. Dan kami melihat hal itu pada larangan yang dibuat BFI,” kata dia.
SUMBER : pojoksatu