METROPOLITAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat selama Januari hingga pertengahan Maret 2017 telah terjadi 300 bencana alam di sejumlah titik. Bencana itu terjadi seiring tingginya intensitas curah hujan. “Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi Tatang kepada wartawan, kemarin.
Semua data yang tercatat belum semuanya merinci. Dari ratusan kejadian bencana alam yang terjadi, paling dominan adalah pergerakan tanah, longsor, banjir, angin puting beliung dan kebakaran. Sebetulnya, sambung Tatang, saat ini semua daerah di Kabupaten Sukabumi rawan bencana selagi intensitas hujan terus terjadi. Adapun lokasi terjadinya bencana pergerakan tanah paling banyak di Kecamatan Curugkembar dan Kecamatan Warungkiara. “Sedangkan kerugian material secara total akibat bencana tersebut ditaksir sekitar ratusan juta,” bebernya.
Tatang menjelaskan, untuk meminalisasi terjadinya bencana, BPBD mengerahkan tiga bidang yang ada di BPBD. Di antaranya Bidang Kedaruratan dan Logistik Bencana untuk meninjau terjadinya bencana. ”Bidang Kedaruratan dan Logistik Bencana tugasnya untuk meninjau langsung lokasi bencana biar cepat dalam penanganan daruratnya,” jelasnya.
Semua bidang dikerahkan mulai dari bidang kesiapsiagaan, kedaruratan, juga rehabilitasi dan rekonstruksi. Semua bidang terus menyosialisasikan penanganan darurat kebencanaan untuk meminimalisasi terjadinya bencana. Semua bidang dan semua relawan terus berupaya untuk siaga dan siap membantu tanggap bencana yang terjadi. “Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya bencana. Apalagi saat hujan deras, rentan dengan bencana longsor, banjir dan angin kencang,” tandasnya.
(fjr/hp/ram/run)