METROPOLITANĀ - Pengamat Politik UIN, Adi Prayitno mengungkapkan adanya indikasi terjadinya motif baru dalam melancarkan aksi politik uang di kontestasi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Cara itu, kata dia, tidak lagi memberikan sejumlah uang guna meraup suara saat berlangsungnya pemilihan. Namun, memberikan sesuatu agar para pemilih calon tertentu untuk tidak memberikan hak politiknya.
"Money politic (politik uang-red) itu tidak hanya mengasih uang sekarang. Tapi sudah dilakukan untuk memantapkan hati pemilih tertentu untuk tidak memilih," kata Adi dalam diskusi Redbons yang bertajuk 'Adu Jitu Singgasana DKI1' di MNC News Center, Jakarta.
Adi menjelaskan, bahwa mengajak jalan-jalan ke luar kota saat berlangsungnya pemungutan suara merupakan bagian dari cara baru dalam melakukan politik uang. Sebab, hal itu diduga terjadi saat putaran pertama Pilkada Ibu Kota.
"Money politic itu ngajak jalan-jalan saat pemilihan. Itu dilakukan agar pendukung atau warga yang telah memantapkan pilihannya tidak memilih," ujarnya.
Ia berharap, jalannya putaran kedua Pilgub DKI Jakarta dapat berlangsung damai. Pasalnya, proses politik di Ibu Kota menjadi percontohan dari Pilkada di daerah lainnya.
"Karena Pilkada Jakarta itu menjadi pertaruhan bagi kita semua ke depan dalam Pilkada lainnya di daerah lain," tandasnya.
SUMBER : okezone