METROPOLITAN – Gonjang-ganjing keterlambatan kucuran anggaran penghasilan tetap (siltap) desa di Kabupaten Sukabumi terus memanas. Sebab, kucuran dana tersebut sudah hampir empat bulan tak kunjung diterima. Sementara pelayanan terhadap masyarakat tetap harus ditingkatkan. Sehingga, keluhan ini pun menjadi perbincangan di kalangan para perangkat desa untuk melampiaskan keluhan, terutama dalam masalah kehidupan.
“Kenapa baru timbul lagi sekarang setelah sudah berjalan hampir empat bulan harus mempersiapkan legalisir ijazah dari mulai SD, SMP dan SMA. Sementara pada perbup lalu pada pengumpulan ijazah terkahir saja,” ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Aki kepada Metropolitan, belum lama ini.
Jika harus mempersiapkan data mulai dari SD, SMP dan SMA dilegalisir, para perangkat desa mengaku tak semua ada yang sekolah di Sukabumi. Kebanyakan sekolah di luar daerah. Jadi prosesnya belum tentu bisa cepat. “Pada akhirnya siltap terbengkalai hingga hampir empat bulan tak kunjung cair,” keluh dia.
Para perangkat desa di salah satu warung kopi saat jelang istirahat makan juga mengeluhkan hal sama. Menurut ZA dan IK, dalam waktu dekat ini katanya para perangkat mau berkumpul di kecamatan yang kemungkinan akan ke pemda mempertanyakan siltap.
Terpisah, Kades Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Asnawi mengatakan, seharusnya dalam menyikapi perihal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi proaktif. Jangan kaku, apalagi hingga bisa terlambat hampir empat bulan.
(rk/hp/ram/run)
