Senin, 22 Desember 2025

Kronologis Penangkapan Dua Pria Komplotan Pembunuh Satu Keluarga di Mabar

- Jumat, 14 April 2017 | 00:00 WIB

METROPOLITAN- Penangkapan dua pria komplotan Andi Lala, tersangka pembunuh satu keluarga di Mabar, menghebohkan warga di Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.

Bagaimana tidak, belasan polisi berpakaian preman dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) menggerebek rumah Surahman. Rumah Surahman diduga menjadi tempat persembunyian salah seorang tersangka pelaku.

Pantauan wartawan, kedatangan personel dari Poldasu membuat masyarakat Dusun II, Desa Sei Alim Ulu, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan heboh.

Informasi dihimpun wartawan, dalam penangkapan tersebut polisi mengamankan dua orang yakni Andi Syahputra (27) warga Jalan Sempurna Gang Buntu, Sekip Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deliserdang dan Irwansyah, (27) warga Jalan Galang Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deliserdang dari rumah Surahman yang diketahi keluarga terduga pelaku.

Ratusan warga memadati lokasi penangkapan. Saat akan ditangkap, keduanya sedang duduk duduk dibelakang rumah usai sarapan pagi. Proses penangkapan berlangsung dengan lancar dan tanpa perlawanan. Masyarakat sekitar juga tak menyangka kejadian penangkapan tersebut merupakan diamankannya tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Mabar Medan.

“Saya dihubungi Kapolsek Air Batu pagi pagi untuk datang ke kantor Polsek. Gak ada cerita kalau ada penangkapan di rumah Surahman. Tak lama sampai di Polsek kemudian bersama petugas kepolisian menuju rumah Surahman. Di jalan baru mereka ceritakan akan menangkap terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Medan,” kata Zulfrizal Lubis Kepala Desa Sei Alim Ulu pada wartawan. Sementara itu, Suharman pemilik rumah yang dikepung polisi juga tak kalah syok. “Saya juga terkejut tadi pagi, ada empat mobil langsung parkir di depan rumah saya lalu turun belasan orang berpakaian preman langsung mengepung rumah kami. Mereka langsung membawa Andi dan Iwan, saya juga bingung ini ada apa,” kata Surahman kepada wartawan saat dikonfirmasi di kediamannya usai penggerebekan itu seperti dilansir metroasahan (grup pojoksumut).

Menurut keterangan Surahman, malam hari sebelum penangkapan ia kedatangan tamu yang mengaku datang dari Lubukpakam dengan menggunakan bis umum. Tamunya adalah Iwan yang merupakan adik dari Sri Wahyuningsih istri Surahman. Sementara itu Iwan datang membawa istrinya bernama Beby beserta dua anaknya yang merupakan adik kandung dari Andi Syahputra.

“Saya tak mengerti maksud kedatangan mereka malam tadi, yang namanya kedatangan tamu apalagi keluarga dari istri saya pasti akan kami terima. Kalau saya tahu soal kejadian itu dan pelakunya adalah tamu yang datang ke rumah pastilah sudah saya usir,” kata Surahman.

Sementara itu, pengakuan Bebi bahwa suaminya Irwansyah memang memiliki tujuan berkunjung ke rumah Surahman untuk mencari pekerjaan ke Asahan. Namun, rencana mereka pergi diketahui oleh Andi, yang selama ini tinggal satu rumah dengan mereka. Andi meminta ikut juga dengan alasan ingin mencari kerja.

“Sebelumnya, saya nggak tahu, kalau si Andi adik saya ini ikut terlibat soal pembunuhan. Dia cuma bilang mau ikut kami dengan alasan mau mencari kerja,” katanya.

Namun, dalam perjalanan dari Lubukpakam ke Air Batu, kata Beby ia sudah mulai curiga dengan sikap Andi yang tampak bingung dan salah tingkah. Sikap Andi berubah dan membuatnya curiga. Beby sempat menanyakan persoalan apa yang dihadapi Andi.

“Ketika di perjalanan, baru Andi cerita, kalau dia diajak Andi Lala ke Medan, sebelum peristiwa pembunuhan terjadi. Saya cuma bisa menangis. Tapi saya tidak cerita ke kakak saya (Sri Wahyuni), barulah besok paginya mereka ditangkap polisi,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Andi Lala tersangka yang disebut otak pembunuhan masih buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO). Kasus pembunuhan ini terjadi, Minggu (9/4/2017) dini hari yang menewaskan pasangan suami istri Riyanto, Sri, dua anaknya Naya dan Gilang serta mertua Riyanto Sumarni. Sedangkan si bungsu, Kinara selamat dari pembantaian ini namun mengalami luka serius.

Kinara saat ini masih dirawat di RSUP H Adam Malik. Balita empat tahun ini dipindah sementara dari RS Bhayangkara ke Adam Malik untuk menjalani operasi di kepalanya yang dilakukan. Saksi kunci ini akan dikembalikan ke RS Bhayangkara setelah proses penyembuhan pascaoperasi.

SUMBER : .pojoksatu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X