METROPOLITAN – Di momen Hari Kartini, Chelsea Islan tampaknya memiliki kriteria tersendiri untuk sosok Kartini modern. Rupanya, sosok Kartini di mata Chelsea tak lain adalah ibunya sendiri. ”Sosok Kartini yang setiap hari aku lihat adalah ibuku, ibu yang telah melahirkan dan mendidik aku hingga sampai di titik ini,” katanya.
Meski lahir di generasi milenia, tak berarti Chelsea tak mengenal Kartini. Ia sangat mengenal wanita yang telah menerobos ketabuan. Tak heran ketika ia dipercaya membacakan surat Kartini dalam sebuah acara, peraih Actress of the Year Indonesian Choice Awards 2015 itu begitu antusias.
”Surat yang aku bawakan tadi memang tidak ada judulnya. Surat itu adalah salah satu surat yang menceritakan kebahagiaan perempuan pada masa itu ketika diperbolehkan mengajar dan mendapat hak melanjutkan pendidikan dari orang tua,” ungkapnya.
Dari surat tanpa judul itu, ia belajar banyak hal. Salah satunya tentang kontribusi perempuan dalam proses peradaban. ”Tulisan tersebut bisa dibilang diary Kartini, curahan hati Kartini. Dari tulisan yang tadi, perlu digarisbawahi bahwa perempuan merupakan salah satu faktor mengapa sebuah peradaban dapat maju. Tanpa perempuan, itu semua tidak akan terjadi,” jelas putri dari Indra Budianto dan Samantha Barbara ini.
(okz/els/run