METROPOLITAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, Hanafie Zain mengklaim besaran inflansi Kota Sukabumi pada awal 2017 masih tergolong stabil.
Ia menyebutkan, inflansi pada Maret 2017 saja hanya mencapai 0,23 persen. Jumlah inflansi itu, dihitung dari jumlah keseluruhan serta dipengaruhi oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) setiap bulannya.
Hal itu diungkap Hanafie yang juga Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Sukabumi, Rabu (26/4/2017).
Menurutnya, IHK Kota Sukabumi dari 126,58 pada Februari 2017 menjadi 126,87 pada Maret 2017. Angka itu muncul berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi.
Inflasi pada Maret 2017 yang mencapai 0,23 persen itu dipengaruhi oleh naiknya tarif listrik, sayuran, dan komoditas lainnya yang turut menyumbangkan andil inflasi.
“Penyebabnya, masih seputar komoditas bahan pokok saja. Itu yang lebih dominan,” katannya.
Makanya, Pemkot Sukabumi telah melakukan antisipasi terhadap melonjaknya harga kebutuhan pokok yang bisa menyumbang kepada tingginya nilai inflasi.
Terlebih saat menjelang Ramadan hingga Idul Fitri biasanya kebutuhan pokok dipasaran bisa harganya bisa melonjak.
“Inflasi itu sangat dipengaruhi oleh sembilan bahan pokok (sembako). Makanya, kita mengantisipasinya menjelang puasa dan idul fitri nanti,” katanya.
Hanafie mengaku, sejauh ini pihkanya tidak menemukan hal-hal yang menonjol yang dapat mempengaruhi terhadap nilai inflasi. Kendati demikian, ia tidak memungkiri jika adanya beberapa kenaikan harga bahan pokok yang dapat mempengaruhi besaran inflansi. Seperti halnya, adanya kebijakan naiknya tarif dasar listrik di Kota Sukabumi.
“Kalau pun listrik nanti biayanya naik, saya juga tidak tau pengaruh terhadap inflasinya berapa. Tapi secara keseluruhan amsih aman,” klaimnya.
Mengenai kelompok yang selalu menyumbang inflansi di Kota Sukabumi, kata Hanafi, di antaranya kelompok kesehatan, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok pendidikan, rekreasi, olah raga, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok bahan makanan, kelompok sandang, kelompok transpor, komunikasi serta jasa keuangan.
“Tujuh kelompok itu yang mempengaruhi inflansi. Sedangkan, laju inflasi tahun kalender 2017 sampai dengan Maret 2017 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,42 persen,” paparnya.
Sumber : pojokjabar.com