METROPOLITAN - Berdasarkan catatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), hingga April 2017 ada jumlah kasus baru HIV di Kabupaten Sukabumi mencapai 37 orang. Jumlah tersebut hasil dari catatan warga yang mendapat penanganan dan layanan kesehatan di Sukabumi. Sementara berdasarkan data Lembaga Penelitian Sosial dan Agama (Lensa) Sukabumi, jumlah kasus HIV baru di kurun waktu Januari-April jauh lebih banyak, yakni 72 kasus. Data itu didasarkan pada semua warga Sukabumi yang mendapat layanan kesehatan di Sukabumi dan daerah lain.
Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi Asep Suherman mengatakan, kasus HIV-AIDS baru-baru ini didominasi dari kalangan Lelaki Suka Lelaki (LSL) atau gay dan Ibu Rumah Tangga (IRT). Penyebaran HIV dilakukan melalui hubungan seks, sementara sebagian kasus lainnya disebarkan melalui penggunaan narkoba suntik.
Untuk menghadapi penyebaran kasus HIV tersebut, KPA telah melakukan sejumlah langkah. Di antaranya dengan membentuk sejumlah komunitas peduli AIDS seperi warga peduli AIDS, pelajar peduli AIDS, ustadz peduli AIDS, media peduli AIDS dan pekerja peduli AIDS. “KPA mempunyai tiga target dalam upaya penanganan HIV. Ketiga hal itu yakni tidak ada lagi infeksi kasus baru HIV, tidak ada lagi stigma buruk kepada Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) dan tidak ada lagi kematian akibat AIDS,” paparnya.
Merespons hal ini, Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta semua pihak harus membantu upaya kampanye pencegahan penyebaran HIV-AIDS. ”Diperlukan komitmen dan sinergi antara pihak-pihak terkait,” kata dia. Hal ini, ujar dia, diperlukan agar pencegahan penyebaran HIV-AIDS bisa dilakukan maksimal.
(rig/reo/ram/run)