METROPOLITAN – Dua bulan berlalu, Tsania Marwa tak bisa bertemu dua anaknya, Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira. Kedua buah hatinya itu dibawa Atalarik Syah dari rumah orang tua Marwa. Itulah yang membuat Tsania pusing. Berbagai cara mulai dari mendatangi rumah Atalarik hingga mengadu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun sudah dilakukannya.
”Kan pasti gimana gitu dua bulan lebih nggak ketemu anak, ditambah nanti pas sidang ditanya apa gitu, ya pusing dia, kasihan juga ya,” ujar pengacara Tsania Marwa, Rizam Tadjoedin, di Pengadilan Agama (PA) Cibinong, Bogor, kemarin. Tidak mudah bagi Marwa melewati masa-masa tersebut. Meski terlihat tegar, pikiran Tsania Marwa tak pernah bisa lepas dari anak-anaknya. ”Bukan sakit fisik ya, tapi sakit pikiran karena kalau pikiran tuh lebih ke kejiwaan ya, lebih berbahaya nanti berakibat ke hal yang lain ya,” ungkap Rizam.
Sementara itu, pengacara Arik, Junaidi, mengungkap alasan kliennya enggan mengizinkan Marwa untuk menemui anak-anaknya. ”Ada (khawatir Marwa bawa kabur anak). Anak-anak kan masih di asuhan Atalarik. Dia ada kekhawatiran saat bertemu anak, Tsania Marwa membawa anaknya. Kan dia (Marwa) cuma berkunjung permintaannya. Kalau berkunjung ya berkunjung, tapi kalau mau bawa anak-anak ya dibicarakan lagi dong. Mau dibawa ke mana misalnya,” katanya.
Meski terkesan ketat, Arik bersedia memberi kesempatan pada Marwa. Namun, KPAI diminta memberikan jaminan supaya anak-anak tidak dibawa kabur Marwa. ”Atalarik minta ke KPAI, seandainya Tsania Marwa berkunjung ke rumah Atalarik dan Atalarik tidak ada di rumah, maka KPAI harus buat jaminan dulu bahwa Tsania Marwa nggak akan melarikan anaknya,” terang Junaidi.
(dtk/wk/els/py)