METROPOLITAN - Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan pada 1 Juni 1945 yang dipidatokan lr Soekarno, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 dan rumusan final Pancasila 18 Agustus 1945. Adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara, sehingga masyarakat Indonesia bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan seluruh rakyat Nusantara.
Seperti itulah sambutan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dibacakan Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada Peringatan Hari Lahir Pancasila di tingkat Kabupaten Sukabumi di Lapangan Upacara Diskominfo, Cikembar, Kamis (1/6). ”Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal lka, kita bisa terhindar dari masalah tersebut,” lanjut Marwan.
Masyarakat harus bisa hidup rukun dan bergotong-royong memajukan negeri. Dengan Pancasila, lndonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan. Presiden mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, biksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. “Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila,” ujar bupati membacakan isi pidato Presiden Jokowi.
Hasil pantauan Metropolitan, pada upacara tersebut bupati bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan teks Pancasila. Sedangkan Dandim 0622 membacakan teks UUD 1945 serta Sekretaris Daerah Iyos Somantri membacakan Surat Keputusan Presiden RI No 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
(dik/hep/ram/ run)