METROPOLITAN – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, lebih dari sejuta remaja di seluruh dunia terancam meninggal dunia karena berbagai penyakit yang seharusnya bisa dicegah dan ini harus dihentikan.
Dr Anthony Costello dari WHO mengatakan, kesehatan mereka terabaikan. Vaksin untuk anak-anak dan program yang ditujukan bagi kesehatan ibu dan anak telah mengurangi secara dramatis kematian di kalangan anak-anak, tapi ia tidak mengetahui untuk kalangan remaja. “Kami mendapati 1,2 juta remaja yang berusia antara 10 sampai 19 tahun meninggal dunia setiap tahun. Itu sama dengan 3.000 kematian sehari,” ungkapnya.
Sebuah studi WHO mendapati sebagian besar kematian remaja bisa dihindari. Laporan itu mengatakan, lebih dari dua per tiga kematian itu terjadi di Afrika sub-Sahara dan Asia Tenggara. Kecelakaan lalu lintas adalah penyebab terbesar kematian. Sebagian besar anak ditabrak mobil ketika sedang berjalan kaki atau mengendarai sepeda. “Di India, misalnya, terdapat 90.000 kematian di jalan setiap tahun, banyak di antara korban adalah remaja dan anak-anak,” tambah dr Anthony.
Penyebab kematian bervariasi dalam hal gender, usia dan wilayah. Remaja laki-laki antara usia 15 sampai 19 tahun lebih besar kemungkinan tewasnya karena kecelakaan lalu lintas dibandingkan anak perempuan atau anak laki-laki yang lebih muda.
Anak perempuan lebih mungkin meninggal dunia ketika melahirkan, karena tubuh mereka belum siap untuk mengandung. Anak perempuan antara usia 10 dan 14 tahun berisiko mengidap infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia yang disebabkan menghirup asap dari minyak goreng.
Anak remaja yang menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan atau mereka dengan isu-isu kesehatan mental seringkali tidak bisa mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa mereka. WHO ingin pemerintah-pemerintah dan dinas-dinas kesehatan menyusun rencana untuk meningkatkan kesehatan remaja.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancetbulan April, meningkatkan kesehatan fisik, mental dan seksual remaja bisa menguntungkan dari segi ekonomi. Studi itu melaporkan bahwa dengan berinvestasi 4,60 dolar per orang per tahun, bisa sepuluh kali lipat bermanfaat bagi masyarakat.
(voa/mam/dit)