METROPOLITAN - Jumlah peristiwa bencana di Kota Sukabumi sampai Mei 2017 mencapai 94 kejadian. Terdiri dari kebakaran tujuh kali, banjir 16 kali, tanah longsor 35 kali, angin topan empat kali, gempa bumi 14 kali dan cuaca ekstrem 18 kali. ”Berdasarkan hasil data yang sudah kami rekap, jumlah bencana dari Januari sampai Mei 2017 mencapai 94 bencana dengan total kerugian Rp1,606 miliar lebih,” ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Sandra Utama Teguh, Senin (5/6).
Sandra mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kesiapan tanggap bencana karena bencana bisa datang kapan saja. Untuk itu, BPBD juga mengimbau agar masyarakat lebih tertib dan teratur untuk menghindari bencana. Sebab, bencana bukan hanya faktor alam seperti gempa bumi tapi juga nonalam seperti kebakaran dan banjir.
Sosialisasi diperlukan untuk memberi informasi upaya menciptakan partisipasi dan kegotong-royongan di tingkat wilayah. “Paling tidak masyarakat memahami langkah awal mengurangi risiko bencana,” ujar Sandra yang saat itu didampingi Kasi Pemadam Kebakaran Hendar Iskandarsyah.
Sandra mengungkapkan, dari tujuh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi, Kecamatan Cikole dan Gunungpuyuh paling rawan bencana jika dibandingkan dengan lima kecamatan lainnya. ”Bencana alam yang kerap terjadi di dua kemcatan tersebut yakni puting beliung, longsor dan banjir. Pihaknya juga sudah mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dan siaga jika hujan deras, apalagi disertai angin yang cukup besar,” ujarnya. Hendar Iskandarsyah menambahkan, antisipasi yang sudah dilakukan jajaran BPBD lebih kepada reventif pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat di tingkat kecamatan sampai pembentukan satgas bantuan bencana.
(yan/hep/ram/run)