Puasa tahun ini jadi pengalaman berkesan bagi Acep Jakarsih, Ketua Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu Parung Bogor. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini ia berpuasa ditemani sang istri yang belum lama ia nikahi.
SETELAH ditinggal sang istri, Acep biasa menjalani bulan Ramadan sendiri di rumahnya. Namun tidak dengan tahun ini. Ia mengaku bersyukur lantaran ada yang menemani waktu buka maupun sahur di rumah.
“Alhamdulillah, tahun ini lebih berwarna,” ujar Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor itu kepada Metropolitan.
Ditemani istri barunya, Sari Rosmawati, Acep merasa rumahnya di Jalan H Mawi, Parung, Kabupaten Bogor jadi lebih hidup. Ini ditambah keinginannya untuk pergi ke tanah suci juga bisa terwujud pada Februari, lalu.
“Ya di sana sembilan hari perjalanan, tahun ini menjadi tahun yang sangat dahsyat bagi saya dan keluarga. Khususnya pada Ramadan kali ini saya sangat bersyukur dan semoga tetap khidmat dalam menjalaninya,” tutur lelaki yang menjabat sebagai Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Bogor.
Di bulan puasa ini ia juga berbagi soal menu khas yang tak pernah absen. Yakni sayuran timun rebus. “Menu ini menjadi menu tradisi yang terus dijaga keluarga kami untuk sahur. Mengapa ada rebus timun, hal ini tentunya untuk menghilangkan rasa haus pada siang hari saat berpuasa,” akunya.
(yos/b/feb/dit)