Senin, 22 Desember 2025

Kurangi Makan Santan Setelah Lebaran

- Sabtu, 1 Juli 2017 | 09:44 WIB

MET­ROPOLI­TAN – Hari Idul Fitri telah tiba. Sebagaimana umumnya, tradisi masyarakat muslim Indonesia selalu menghidangkan makanan penuh kandungan santan. Ka­rena itu, berhati-hatilah saat mengonsumsi banyak santan. Karena bobot tubuh bisa mem­bengkak usai Lebaran.

Ahli Gizi atau Dietisien Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Triyani Kresnawan men­jelaskan, sulit untuk menghin­dari hidangan bersantan saat Lebaran. Namun, saran terbaik untuk para ibu adalah perhatikan tingkat kekentalan santan saat memasak. “Para kaum Ibu se­baiknya tidak lagi menggunakan santan kental ketika memasak sayur labu. Sebab, rendang dan opornya sudah mengguna­kan santan kental,” kata Triyani.

Selain itu, lanjut­nya, satu hari se­telah Lebaran, maka hari ke­duanya lebih baik menggan­ti menu tanpa santan sama sekali. Makanan yang tidak bersan­tan misalnya nasi, ikan atau ayam goreng, tahu atau tempe bacem atau pepes, sayur asem, sambal dengan buah pepaya.

Biasanya usai Lebaran, timbangan berat badan naik. Hal itu juga akibat konsumsi hidangan ma­sakan dan kue camilan yang gurih. ”Menyiasatinya yaitu dengan cepat kembali lagi mengurangi asupan makanan padat energi dari sumber karbohidrat, pro­tein dan lemak,” tegas Triyani.

Cara paling ampuh yaitu kem­bali ke gizi seimbang atau ba­lance diet. Camilan pun diganti buah. Separuh dari piring makan kita harus berisi sayur dan buah. Minimalkan gorengan dan maka­nan berlemak. Lebih bagus lagi jika seseorang melanjutkan puasa Syawal selama tujuh hari. “Dengan begitu, bobot tubuh akan stabil,” pungkasnya.

(jpg/mam/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X