METROPOLITAN – Hari Idul Fitri telah tiba. Sebagaimana umumnya, tradisi masyarakat muslim Indonesia selalu menghidangkan makanan penuh kandungan santan. Karena itu, berhati-hatilah saat mengonsumsi banyak santan. Karena bobot tubuh bisa membengkak usai Lebaran.
Ahli Gizi atau Dietisien Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Triyani Kresnawan menjelaskan, sulit untuk menghindari hidangan bersantan saat Lebaran. Namun, saran terbaik untuk para ibu adalah perhatikan tingkat kekentalan santan saat memasak. “Para kaum Ibu sebaiknya tidak lagi menggunakan santan kental ketika memasak sayur labu. Sebab, rendang dan opornya sudah menggunakan santan kental,” kata Triyani.
Selain itu, lanjutnya, satu hari setelah Lebaran, maka hari keduanya lebih baik mengganti menu tanpa santan sama sekali. Makanan yang tidak bersantan misalnya nasi, ikan atau ayam goreng, tahu atau tempe bacem atau pepes, sayur asem, sambal dengan buah pepaya.
Biasanya usai Lebaran, timbangan berat badan naik. Hal itu juga akibat konsumsi hidangan masakan dan kue camilan yang gurih. ”Menyiasatinya yaitu dengan cepat kembali lagi mengurangi asupan makanan padat energi dari sumber karbohidrat, protein dan lemak,” tegas Triyani.
Cara paling ampuh yaitu kembali ke gizi seimbang atau balance diet. Camilan pun diganti buah. Separuh dari piring makan kita harus berisi sayur dan buah. Minimalkan gorengan dan makanan berlemak. Lebih bagus lagi jika seseorang melanjutkan puasa Syawal selama tujuh hari. “Dengan begitu, bobot tubuh akan stabil,” pungkasnya.
(jpg/mam/dit)