METROPOLITAN - Tingkat konsumsi beras di kalangan masyarakat Kabupaten Sukabumi masih cukup tinggi. Padahal, idealnya tingkat konsumsi pangan ini harus seimbang antara beras (karbohidrat), daging dan sayuran serta buah-buahan. ”Berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH), tingkat konsumsi pangan masih didominasi golongan karbohidrat, terutama beras,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi Sudrajat, belum lama ini.
Posisi selanjutnya ditempati daging dan terakhir sayuran serta buah. Kondisi ini menunjukkan masih adanya ketimpangan pola konsumsi karbohidrat yang masih terlalu tinggi dibandingkan yang lain. Seharusnya tingkat konsumsi diubah menjadi sayuran yang pertama kemudian beras dan daging.
Menurut Sudrajat, pola konsumsi pangan masyarakat ini setiap tahunnya dihitung untuk mengetahui perkembangannya. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pangan masyarakat, terutama dalam penentuan kebijakan yang bertujuan membentuk generasi muda yang kuat dan dinamis ke depan.
Di sisi lain, pemerintah kabupaten (pemkab) juga berupaya menjaga ketersediaan pangan di daerah. Contohnya untuk beras sejak lima tahun terakhir ini mengalami surplus pada kisaran 250 ribu hingga 360 ribu ton per tahun. Dalam artian terdapat sisa yang tidak dikonsumsi warga Sukabumi mencapai minimal 250 ribu ton. ”Di Sukabumi dipastikan tidak ada beras impor. Mungkin ada beras impor untuk konsumsi khusus di restoran yang luar biasa,” ujarnya.
(rig/reo/ram/run)