Di tengah tenaga pendidik sedang memperingati Hari Guru Nasional dengan khidmat, dua kelompok pelajar dari dua SMP di Palabuhanratu dan Simpenan saling berhadapan untuk tawuran di Pantai Cipatuguran tepatnya di Kampung Babakansirna, Kelurahan Palabuhanratu.
BERUNTUNG Komandan Pos Angkatan Laut (Posal) Palabuhanratu dibantu warga berhasil membubarkan dan mengamankan sekitar 30-an pelajar yang masih beratribut lengkap. ”Kami berhasil mengamankan sekitar puluhan pelajar dari dua kecamatan berbeda,” ujar Komandan Posal Rudi Taufik, belum lama ini.
Menurut pengakuan salah seorang pelajar salah satu SMA di Kecamatan Simpenan, motif tawuran tersebut dilatarbelakangi dendam atas peristiwa pembacokan terhadap temannya pekan lalu. Hal ini berdasarkan hasil pendataan yang dilaksanakan anggota Posal disaksikan Ketua Cabang PGRI Palabuhanratu Udep Suherdi, para guru dari sejumlah SMP yang terlibat, juga dihadiri Ketua Komisariat SMP Sewilayah IV Palabuhanratu Lolop Saripudin.
ML terpaksa dibawa dan diamankan Polsek Palabuhanratu karena diduga sebagai provokator terjadinya tawuran dan kedapatan membawa satu buah gear motor. ML juga mengaku saat tawuran mengonsumsi komix sehingga ketika ditanya selalu menjawab berbelit dan kurang nyambung. “Karena diduga ada perbuatan pidananya, Posal menyarakan kepada Ketua PGRI setempat untuk memberitahukan pihak polsek guna penindakan lebih lanjutnya,” paparnya.
Terpisah, anggota Forum Peduli Anak Bangsa, Arayad D Thaher, menyayangkan terjadinya tawuran yang makin marak. Ia berharap pihak penyelenggara pendidikan dan orang tua siswa harus lebih intens melakukan komunikasi dan pengawasan. ”Biasakan kembali antar jemput anak ke dan dari sekolah,” ajaknya.
(sop/hep/ram/run)