METROPOLITAN – Wilayah Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, merupakan salah satu lokasi di Bumi Tegar Beriman yang mendapat sebutan sebagai pangsa pasar terbesar seAsia Tenggara khusus penjualan bibit ikan hias, dan konsumsi.
Karena itu, wilayah tersebut menyandang pula sebutan sebagai wilayah Minapolitan. Salah satunya di Desa Putatnutug. Di lokasi itu, kebanyakan masyarakat membudidayakan ikan untuk memenuhi kebutuhan perekonomian sehari hari dari hasil panen ikan. Bahkan sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam.
Kepala Seksi Pemerintah (Kasi Pem) Desa Putatnutug Darmawan mengatakan, wilayah tersebut merupakan salah satu pusat lokasi pembibitan dan penjualan ikan. Seperti ikan lele, patin dan ikan hias. “Harga yang ditawarkan petani ikan terbilang murah, mulai Rp200 sampai Rp600 per ekor. Masing masing ukuran hingga maksimal 12 sentimeter setiap jenis ikan,” jelasnya kepada Metropolitan, kemarin.
Ia melanjutkan, saat ini lokasi pembudidayaan ikan tersebut menggunakan lahan hingga mencapai ribuan hektare diwilayah tersebut. “Biasanya, ikan yang sudah siap penen dijual ke Pasar Parung. Di sana merupakan pusat penjualan ikan hias dan dipasarkan setiap Senin sampai Jumat. Bahkan dengan pusat penjualan itu, Kecamatan Ciseeng menjadi pusat terbesar seAsia Tenggara untuk penjualan ikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, selain dijual kepasar, ada saja pembeli dari luar kota Bogor yang datang langsung kekolam ikan untuk melihat langsung dan membeli ikan yang siap panen. “Pembeli ikan, biasanya datang langsung dari Palembang, Lampung dan kota besar lainnya,” pungkasnya.
(yos/b/yok/run)