Senin, 22 Desember 2025

CUACA EKSTREM, NELAYAN TIDAK MELAUT TIGA BULAN

- Senin, 29 Januari 2018 | 08:50 WIB

-

SUKABUMI – Cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini, semakin menambah penderitaan para Nelayan di Kabupaten Sukabumi. Khususnya di Kampung Nelayan Cipatuguran Kecamatan Palabuhanratu. Hal itu karena para nelayan tidak berani melaut karena cuaca yang tidak menentu, sehingga meraka pun tidak mempunyai penghasilan.

Bahkan karena sudah tidak lama melaut, para nelayan pun tak jarang yang beralih profesi karena untuk memenuhi kenutuhannya. “Dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini, aktifitas nelayan menjadi lumpuh. Karena kondisi laut yang membahayakan untuk di arungi,” ujar Ois (40) salah satu warga nelayan di kampung Baru Cipatuguran RT 04/21, Kecamatan Palabuhanratu.

Keterpurukan nelayan selama tidak melaut, berdampak pula terhadap keluarga mereka, terutama dari sisi pendapatannya. Bahkan mereka juga merasa terancam atas cuaca yang tidak menentu tesebut. “Kami selalu was-was dengan kondisi cuaca saat ini Palabuhanratu, takut kalau tiba-tiba saja rumah yang kami tempati ini di sapu ombak yang sewaktu-waktu mengancam memasuki permukiman,” terangnya.

Ois menjelaskan, kondisi ini sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu, dan sejak saat itu diakuinya belum ada perhatian serius dari Pemerintah daerah. Apalagi terkait penderitaan yang di alami warga saat ini.

Hal senada diungkapkan Maman (50) warga lainnya, menurutnya banyak warga sekitar yang menyampaikan kekhawatiran serupa. “Warga resah dengan beredarnya kabar bahwa kenaikan debit air akan mengalami puncaknya pada 30 Januari 2018 mendatang. Tapi itupun kami belum mengetahui kebenarannya, yang jelas hingga saat ini tidak ada himbauan atau arahan dari pemerintahan setempat yang dapat membuat kami tenang,” kata dia.

Menanggapi kekhawatiran warga nelayan Cipatuguran, Wakil Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Sukabumi, Maman Suparman, meminta Pemerintah untuk segera memberikan perhatiannya kepada nelayan yang ada di Pelabuhanratu, seperti memberikan bantuan untuk penanggulangan darurat masa paceklik. “Saat ini, nelayan kabupaten Sukabumi sangat membutuhkan bantuan kongkrit berupa bahan sembako, karena penghasilan mereka hilang,” pungkasnya.

(sop/mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X