METROPOLITAN - Ruas jalan Pelita menuju arah Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Jabar Selatan baru dibangun sudah rusak kembali. Kondisi kerusakan ini terjadi dititik sekitar Kp. Panyairan Kelurahan/ Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sebagian kalangan mensinyalir jika saat pengerjaan jalan asal jadi. Bahkan ada yang menduga jika pengerjaan tidak sesuai dengan standar teknik yang berlaku, baik dari ketebalan, takaran material yang digunakan ditambah dengan kondisi cuaca.
Bardasarkan data di lapangan yang tertera di papan proyek, tertulis bahwa Surat Perintah Kerja dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi. Nama pekerjaan ruas jalan Pelita, Kota Palabuhanratu, No kontrak 620.1/03/SPP/ PKP 22/PU/2017, Tertanggal 7 Nopember 2017. Pagu anggaran Rp. 1.534.655.000,-, yang di kerjakan oleh rekanan CV. JSK.
Saat di konfirmasi Metropolitan, baik ke pelaksana pekerjaan maupun pengawas lapangan, tidak ada di tempat. Begitupun dihubungi via telepon seluler dari masing-masing tidak diangkat.
Menanggapi buruknya kualitas pekerjaan, Ketua DPP LSM Kompor Sukabumi, Hermansyah AR, angkat bicara. Sebagai lembaga yang mengontrol birokrasi dan pelaksanaan pembangunan, ia meminta bupati memberikan tugas pengawasan yang lebih optimal kepada pihak pengawas internal.
Hal itu agar hasil pembangunan yang dilaksanakan pihak rekanan di Kabupaten Sukabumi, hasilnya bisa lebih baik lagi. “Kasus yang terjadi pada pelaksanaan pembangunan jalan ruas Pelita Kota Palabuhanratu, harus menjadi sebuah tolok ukur, bahwa pengerjaannya memang asal jadi dan terkesan dipaksakan. Sehingga baru usia hitungan hari saja jalan tersebut sudah bolong-bolong lagi,” kritiknya.
(sop/hep/ram/run)
