Menanggapi hal tersebut, wakil bupati menjelaskan bahwa kedatangan Komnas HAM hanya ingin mendapatkan informasi terkait situasi terkini di Parakansalak. “Kita jawab bahwa sekarang situasi di lapangan kondusif setelah ada penyegelan, dan memang ada kegiatan-kegiatan yang keluar dari keputusan bersama 3 menteri,” terang Adjo usai acara berlangsung.
Adjo menambahkan bahwa di lapangan sebetulnya saling menghargai dan menghormati, tapi karena ekslusifitasnya mereka yang tidak mau bergabung dalam melaksanakan ibadah bersama masyarakat. Akhirnya menimbulkan permasalahan dan dianggap oleh ormas Islam lain termasuk MUI bahwa kegiatan-kegiatan mereka ada penyimpangan.
Wabup berharap dengan datangnya Komnas HAM bisa meluruskan dan mencarikan solusi atas permasalahan ini. Sehingga kedepan muncul suatu kesepakatan bersama tanpa ada yang di sudutkan dalam menjalankan ibadah. “Harus saling menghargai aja keputusan kesepakatan bersama termasuk juga dari pihak jemaah Ahmadiyah untuk tidak melakukan hal-hal yang sesuai dengan aturan dan kesepakatan,” pintanya.
(ade/ram)