METROPOLITAN -- Tak kurang dari 87 hektare, dari total keseluruhan 290 hektare persegi, wilayah Desa CijujungCibungbulang merupakan hamparan ladang persawahan.
Bahkan, hampir setengah warga yang berdomisili diwilayah itu merupakan masyarakat tani yang mengelola lahan pertanian sejak puluhan tahun (1960, red) hingga saat ini (2018).
Sekretaris Desa (Sekdes) Cijujung Sapei Santana mengatakan, saat ini warga tengah fokus pada pertanian palawija, seperti umbi-umbian,
bayam, kangkung dan jagung.
"Penjualannya saat ini kepasar tradisional. Baik didalam Kabupaten Bogor hingga keluar Kota Bogor," terangnya kepada Metropolitan kemarin.
Safei sapaanya menambahkan, harga yang dijual para petani cukup terjangkau, lantaran langsung dari ladang untuk didistribusikan kepasar-pasar.
"Seperti, tanaman kangkung dibandrol hanya Rp500-Rp1000 per ikatnya. Bahkan setiap musim panen tiba, pengepul sudah menunggu langsung di lahan pertanian untuk langsung dibawa kepasar tradisional," tukas lelaki kelahiran Bogor 04 Oktober 1979 itu. (yos/mg1)
FOTO : Yosan SIAP PANEN : Inilah salah satu ladang persawahan Desa Cijujung yang siap panen untuk didistribusikan kesetiap pasar tradisional
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.