METROPOLITAN - Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, kemarin berhasil melaksanakan kegiatan bakti sosial di delapan desa. Kegiatan bakti sosial dimulai dari sunatan massal kepada 58 anak, serta santunan kepada 87 yatim dan 116 jompo. Kegiatan bakti sosial ini terlaksana atas kerjasama Muspika, DKM Mesjid At-Taqwa, Toko Mas Family dan RSI Asyyifa Sukabumi yang dimanfaatkan untuk berbagi.
Ketua UPK Kecamatan Cidahu Nova Adhal Muzaky bersama Sekretaris Jumingin Diharja dan Bendahara Nina Kurnia, mengemas kegiatan itu dalam bentuk bakti sosial sekaligus memeriahkan Isra Mikraj yang digelar DKM Mesjid At Taqwa dan Muspika.
Sejak pukul 7.00 wib sejumlah warga membawa anaknya berkumpul di halaman kantor kecamatan. Panitia langsung mendaftarkan anak yang akan disunat, anak yatim dan jompo yang akan diberikan santunan. Sementara di dalam aula kecamatan para medis dari RSI Assyyifa telah bersiap melaksanakan tugasnya.
Menurut Nova target yang akan disunat sebanyak seratus. Tetapi hingga menjelang akhir terdapat 58 anak. Untuk anak yatim dan jompo targetnya masing-masing seratus, nyatanya untuk anak yatim hanya 87 dan jompo jumlahnya mencapai 116 orang. Nova berharap bakti sosial tahun depan bisa lebih gebyar dan kerjasama pihak ketiga akan lebih banyak. "Terima kasih pada semua pihak yang telah bekerjasama. Saya harap tahun depan perusahaan di wilayah ini bisa berperan aktif," kata Nova Adhal Muzaky
Sementara itu, Camat Cidahu, Ading Ismail, mengapresiasi bakti sosial yang digelar UPK. Selain kian memperjelas keberadaan UPK, juga keuntungan yang didapat dinikmati warga dari delapan desa. Ading juga berharap tahun depan perusahaan di wilayah ini bisa ambil bagian sehingga acara akan lebih gebyar. "Tahun depan perusahaan harus ambil bagian agar acara lebih gebyar," kata Camat Ading Ismail.
Informasi yang dihimpun Metropolitan, kegiatan bhakti sosial sunatan masal dan santunan oleh UPK Kecamatan Cidahu patut dijadikan contoh UPK lainnya. Sebab selama ini kegiatan UPK lebih mengarah ke internal, sehingga tidak banyak diketahui masyarakat. Dan lagi lembaga ini bergerak dalam bidang keuangan mikro berupa simpan pinjam 'kelompok' perempuan (SPP) di delapan desa. Sukses kegiatan terebut menjadi momen berarti tidak hanya bagi UPK dan muspika serta kades, tapi juga warga dari delapan desa.
(hid/hep/ram)