Kunjungan kali ini Presiden mengunakan kendaraan roda dua di mulai dari Kecamatan Bantar Gadung, Kabupaten Sukabumi hingga menuju ibu kota Kabupaten Sukabumi di Palabuanratu. Penjagaan VVIP yang begitu ketat membuat sejumlah orang tak bisa masuk dan menunggu di luar area yang telah di tentukan. Begitu pun Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami saat menunggu Presiden di sekitar Pantai Citepus, Palabuanratu.
Usai menggunakan motornya, bupati beristirahat di pinggir jalan dan memilih berbaur dan berkumpul bersama masyarakat yang datang menyambut Presiden. Saat tengah berbincang bersama warga, seorang pedagang asongan menghampiri bupati. Ia menawarkan dagangannya. Sang bupati pun tersenyum dan terjadilah perbincagan. "Sabarahaan ieu mang, lamun sadayana di ical ieu jadi sabaraha mang (berapa ini pak, kalau di jual semuanya jadi berapa)," tanya bupati kepada si pedagang asongan. Dengan cepat Ahmad (47) warga Kampung Citepus itu langsung menjawab pertanya bupati. "Pami seep mah janteun sajuta mah pak (kalau habis semua jadi satu juta pak," jawabnya.
Tak ditawar lagi, bupati langsung mengeluarkan uang senilai Rp 1 juta untuk membayar semua dagangan yang di miliki Ahmad. "Tah aya sajuta mah, sok bagikeun kanu aya didieu we dugi ka seep (ini ada klo sejuta, bagikan aja buat yang ada di sini sampai habis," pinta bupati.
Pedagang asongan pun bingung. Dirinya bahkan tak sadar kalau yang di tawarinya itu adalah orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi. "Aduh pak punteun abdi teu engeuh pami ieu pak bupati (aduh pak maaf, saya ngak sadar kalau ini pak bupati),” sesalnya.
Ahmad pun merasa bersyukur dan sekaligus bangga karena dagangannya habis sekaligus bisa bertemu dengan bupati Sukabumi tanpa sengaja. "Abdi mah teu terang ari sugan sanes pak bupati, atoh campur bangga gening pak bupati teh someah (saya ngak tau di kinteun sanes pak bupati, bahagia dan bangga, ternyata pak bupati itu ramah),” terang Ahmad tersenyum lebar penuh kebahagiaan.
(ade/ram/run)