“Awalnya ada laporan dari warga yang membeli semangka di supermarket, tapi aneh karena terus saja mengeluarkan busa, buih seperti ada gas di dalamnya. Belum lagi teksturnya yang tidak biasa, karena tidak keras dan cenderung membal seperti bola sepak. Ini belum sempat dimakan, langsung dilaporkan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Metrologi dan Tertib Niaga pada Disperindag Kota Bogor Mangahit Sinaga saat ditemui Metropolitan di kantornya, kemarin.
Mangahit menduga semangka tersebut mengandung zat berbahaya seperti zat pewarna atau pemanis buatan. Buah tersebut terus saja mengeluarkan busa seperti ada gas dari dalam buah. Dari tekstur buahnya pun berbeda dari semangka yang kualitasnya baik. “Nampak banyak mengeluarkan gas, indikasinya disuntik zat lain seperti pewarna, pemanis atau pengawet ya. Teksturnya juga tidak seperti biasa. Kalau semangka biasa kan keras. Kalau buah semangka jatuh itu pecah, ini mah tidak. Malah penyok,” ucapnya.
Ia mencurigai semangka ini dimodifikasi saat berada di tangan distributor. Sebab, supermarket yang dirazia hanya menyimpan barang dari distributornya. Disperindag pun sudah mengantongi nama distributor buah semangka tersebut dan akan memanggilnya dalam waktu dekat. “Kami khawatir ini sudah menyebar ke mana-mana, soalnya ini kan distributor. Kami nanti akan sisir ke mana saja mereka menyebarkan semangka itu. Baru kami bisa tindak,” ujarnya.
Kasus semangka berbusa ini, jelas Mangahit, merupakan yang pertama kali terjadi di Kota Bogor. Hingga kini Disperindag Kota Bogor masih menunggu hasil uji laboratorium kesehatan untuk mengetahui kandungan pada buah semangka tersebut. Total ada empat semangka yang diuji. “Satu itu kan dari warga yang laporan, yang tiga kami sita dari tempat jualnya. Untuk diuji. Sedangkan buah semangka lain sudah diangkut dan disetop sementara untuk tidak dijual. Paling cepat 24 jam. Karena besok (hari ini, red) libur, kemungkinan besar Senin baru bisa diketahui,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Informasi Kesehatan dan Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Nia Nurkania mengatakan, kepastian soal kandungan apa yang ada dalam semangka tersebut masih menunggu hasil uji Lab Kesehatan Daerah (Labkesda). Dia mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih makanan, baik yang dibeli di pasar maupun supermarket. “Masih diuji. Baru ada kepastian kandungan apa, setelah keluar hasil uji labnya,” pungkasnya.
(ryn/c/ram/run)