METROPOLITAN - Sampah menjadi persoalan yang terus menjadi buah bibir di masyarakat. Ada yang bersumber dari sampah rumah, perusahaan dan lainnya. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut yakni dengan mengedukasi dan memberi solusi terkait kesadaran diri untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Jika kebiasaan buruk itu tetap berlanjut terus-menerus, tidak menutup kemungkinan berbagai masalah baru akan timbul dan menyebabkan berbagai ancaman. Di antaranya banjir lantaran tersendatnya saluran air. Bahkan saat kemarau, sampah yang menggunung bisa menjadi pusat penyebaran berbagai penyakit.
Karena itu, Lurah Gunungbatu Supyawan mengaku saat ini tengah menggenjot program Bank Sampah untuk meminimalisasi dampak limbah tersebut. “Menurut saya, solusi dasar yakni dengan dibuatkannya Bank Sampah. Program ini yakni membuang limbah tapi menghasilkan bagi masyarakat itu sendiri,” tuturnya kepada Metropolitan, kemarin.
Artinya, jelas Supyawan, dengan bergulirnya program tersebut bisa menekan dan mencegah hal yang tidak diinginkan. Khusus di Kelurahan Gunungbatu, saat ini ada satu armada kendaraan roda tiga (motor sampah, red) yang berkeliling sepekan dua kali untuk mengangkut sampah rumahan. “Kami juga menyiapkan gerobak untuk mengangkut sampah yang beroperasi setiap harinya,” paparnya.
Limbah sampah yang terkumpul disatukan di Bank Sampah di RW 06. Prosesnya dipilah. Setelah itu didaur ulang. Manfaatnya bisa jadi pupuk kompos. “Saya bersyukur dengan adanya program ini, Kelurahan Gunungbatu sukses mendapatkan penghargaan dan menjadi juara se-Kecamatan Bogor Barat dalam pengelolaan limbah sampah,” bebernya.
Kendati demikian, semua keberhasilan itu berkat campur tangan dan kerja sama yang baik dengan warga yang di 66 RT dan 14 RW dengan jumlah warga mencapai 18.200 jiwa.
(yos/b/yok/run)
