Bupati Sukabumi Marwan Hamami mencatat dua permasalahan serius dalam dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi. Kedua permasalahan tersebut terkait permasalahan karakter. Hal itu dikatakan Marwan saat ditemui usai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Rabu (2/5).
Catatan pertama, jelas Marwan, yaitu semakin maraknya tindak kekerasan dalam pendidikan yang semakin masif dan mengerikan. Kedua, semakin berkurangnya sikap toleran dalam menerima keberagaman dan menurunnya nilai-nilai kebangsaan di sekolah. "Kedua hal tersebut terkait dengan karakter," ujar Marwan.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Agus Mulyadi menilai bahwa pendidikan karakter harus menjadi poros dan ruh dalam mengelola pendidikan. Jadi perlu komitmen dan konsistensi pemerintah melalui regulasi yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di kelas, pengembangan budaya sekolah sebagai komunitas moral pembelajar, dan membangun kolaborasi dengan masyarakat secara fair dan adil dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Agus menambahkan, semua stakeholder harus menyadari penuh tentang permasalahan ini dan harus ada perbaikan dalam pola pengajaran di semua tingkatan di sekolah. Dengan demikian nilai-nilai budaya ini akan mulai lebih mendapatkan pelajaran yang lebih waktunya. “Sehingga tata krama budaya ini akan menjadi muatan lokal yang harus lebih diperbanyak," kata Agus di Cikembar.
Menurut Agus, jika hanya berpegang pada pola pendidikan yang ada, waktunya memang tidak mencukupi. Sehingga tawuran sekarang marak di mana-mana. Sebab memang dari mulai SD hanya beberapa jam di sekolah, begitu juga SMP dan SMA. Sehingga mereka sudah hampir kehilangan cara untuk belajar yang berbudaya yang lebih baik. "Cara menghargai sesama selalu menghargai orang tua berbeda pendapat dan ini menjadi beban kita ke depan. Mudah-mudahan dengan hari pendidikan ini pola pendidikan di Kabupaten Sukabumi akan ada perbaikan," harapnya.
(ade/ram/run)