Nama adalah doa. Ungkapan inilah yang banyak menjadi referensi bagi para orang tua untuk memberikan nama bagi buah hatinya. Namun, apa jadinya kalau sang buah hati ini diberi nama unik dan panjang. Seperti yang dialami bocah kelas VI SD Cisande II, Kecamatan Cicantayan misalnya.
Diberi nama Amirul Wahid Slalu Presiden, membuat dirinya kadang menjadi pusat perhatian. Tapi, hal itu tak membuatnya minder. Hanya saja, ia kerap mendapat kesulitan terutama saat mengisi kolom nama pada lembaran Ujian Nasional (UN). “Kalau ditulis semua tidak cukup, sehingga terpaksa di singkat menjadi Amirul Wahid Slalu P,” aku Amirul kepada wartawan saat ditemui di kediamannya di Kampung Cibalung, RT 3/1 Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan sepulang UN SD, belum lama ini.
Selain kesulitan isi nama pada kolom kertas UN, Amirul mengaku kerap ditanya soal kepastian nama belakangnya ini baik dari guru, teman sebaya maupun masyarakat. “Awalnya sih gak banyak yang tahu soal nama asli saya, tapi saat kartu ujian dibagikan semuanya jadi tahu bahwa nama belakang saya Slalu Presiden,” ucapnya.
Memiliki nama itu, Amirul tidak sama sekali merasa malu atau minder. Bahkan, nama pemberian ayah angkatnya ini menjadi kebanggan tersendiri baginya. “Sekarang sudah tidak malu. Dulu iya, sedikit (malu). Tapi sekarang saya bangga, karena ayah memberikan nama ini saking sayangnya,” ujarnya.
Sementara itu, Siti Afi fah, ibu kandung Amirul Wahid Slalu Presiden berharap agar nama yang dimiliki anaknya ini menjadi berkah. “Semoga saja jadi berkah, atau bahkan Amirul bisa bertemu dengan presiden,” harapnya.
Orang tua kandung anak bungsu dari empat bersaudara ini menceritakan latarbelakang penamaan anaknya ini. Menurutnya, Amirul Wahid Slalu Presiden lahir pada 6 Agustus 2005 silam di Sukabumi. “Dari usia lima hari setelah lahir, Amirul langsung dibawa oleh Suradi Muraohman (kaka kandung Siti Arifah) ke Temanggung, Jawa Tengah,” beber Siti.
Dari keterangan abangnya yang menamai Amirul, lanjut Siti, berawal dari kegemarannya kepada Presiden Republik Indonesia ke-4, Abdurahman Wahid atau yang dikenal Gus Dur. “Dari cerita abang saya, nama Amirul Wahid Slalu Presiden ini karena saking senengnya punya anak. Soalnya, abang saya selama menikah 20 tahun belum memiliki anak. Selain itu, kecintaannya terhadap Gus Dur juga melatarbelakangi nama ini,” terangnya.
Awalnya setelah mengetahui anak bungsunya dinamai unik, Siti sempat meminta agar kata dibelakang Slalu Presiden agar dihapus karena khawatir terjadi sesuatu terhadap anaknya. Namun, setelah mendapat penjelasan kakaknya, siti menyetujui dengan syarat tetap dirahasiakan. “Saya malu awalnya, nama presiden itu kan orang besar. Takut terjadi apa-apa pada anak saya, tapi abang saya ngebet pengin nama presiden itu tetap ada,” cerita Siti.
(cr15/rd/ram)