Bogor - Pasca penangkapan tiga terduga teroris oleh Detasemen Khusus Anti Teror 88 di wilayah Kabupaten Bogor, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kabupaten Bogor meminta seluruh anggota kepolisian di wilayahnya meningkatkan kewaspadan saat bertugas.
Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi M Dicky mengatakan, kesiagaan selalu menjadi prioritas pihak kepolisian resor Bogor.
"Kesiagaan selalu jadi prioritas , kami pasti tingkatkan kewaspadaan," kata Dicky.
Ia menambahkan, hal tersebut juga berlaku bagi seluruh anggota Polri di wilayah. Seluruh amggota di polsek-polsek juga harus siaga selama 24 jam.
"Bagi anggota di lapangan, diharapkan melakukan patroli disertai dua atau tiga anggota," bebernya.
Masih kata dia, pihaknya pun meminta peran serta masyarakat dalam manjaga kamtibmas di lingkungan masing-masing. Melapor kepada aparat terdekat, bila meyakini ada sesuatu yang ganjil atau orang beraktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar rumah.
"Mengandalkan jumlah personil polisi tidak akan maksimal di wilayah Bogor. Untuk itu peran masyarakat juga penting dalam menjaga keamanan," pungkas Dicky.
Sebelumnya, ketiga terduga teror AR alias Abu Arumi (52), AF (18), dan MM (66) diamankan di sebuah ruko di Pandansari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Ketiganya merencanakan aksi teror dengan sasaran Mako Brimob Kedunghalang Bogor dan merencanakan aksi teror Pos Polantas Gadog dengan cara menyerang petugas.Selain itu, aksi teror bom bunuh diri juga dilancarkan di Mako Polres Kabupaten Bogor jelang Lebaran 2018.
Setelah mengamankan tiga terduga, Tim Densus menggeledah dua tempat berbeda di Desa Negalasari, Kecamatan Megamendung dan Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi.
Dari tiga lokasi itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa Aseton (CH3) yang digunakan untuk pembuatan bahan peledak TATP, H2O2 digunakan untuk bahan pembuatan bahan peledak TATP, dan lampu LED yang digunakan sebagai komponen inisiator.
Lalu ada air raksa (accu) yang digunakan untuk katalisator, sebuah botol plastik, kabel hitam, sebuah solder, kabel, timah, kabel putih, panci, serutan kayu digunakan untuk pemicu pembakaran, tablet merk Advan, obeng set, dan sebuah kabel saklar on off.
“Hasil analisa labfor dan jibom tersangka berencana membuat bom TATP (Triaceton triperoxide) yang merupakan bahan peledak berkekuatan tinggi (high explosive),” jelas Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Jakarta, Senin pagi
Sumber : Akurat