METROPOLITAN - Mantan Gubernur Aceh tahun 2000-2004, Ir Abdullah Puteh membedah buku ‘Islam di Indonesia Lawan atau Kawan’ di Aula Infokom Sigli, Minggu (13/5), bersama pembicara lainnya, yakni Dr Tgk Hasanuddin Yusuf yang merupakan Ketua Dewan Dakwah Aceh, dan Dr Munir Muhammad yang juga Ketua Mahkamah Syar’iyah Sigli.
Buku setebal 120 halaman ini ditulis Junaidi Ahmad SAg, Ketua Dewan Dakwah Pidie yang juga komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Abdullah Puteh mengatakan, buku ini menceritakan perjalanan ummat Islam. Ada beberapa perbedaan versi masuknya Islam di Nusantara. Salah satunya masa Sultan Meurah Johan dinobatkan pada 1 Muharram 800 H. Tapi bukan masa itu Islam masuk ke Aceh. Dia adalah cicit dari Raja Lingge, cucu dari Raja Peureuelak. Itu ada dalam buku Sejarah Islam.
Di dalam Islam diminta berikan zakat, sayangi orang miskin. Itu tidak dilakukan oleh para pemimpin saat ini. “Andai pemimpim Islam ini bersikap amanah, maka tidak ada kemiskinan di Indonesia. Itu karena Islam hanya dijadikan jargon atau etalase,” urai suami dari Linda Purnomo ini.
Penulis buku ‘Islam di Indonesia Lawan atau Kawan” Junaidi Ahmad mengungkapkan, ia menulis buku ini terinspirasi dari dinamika politik Pilkada di Jakarta dan kasus Ahok.
Menurut Junaidi, inti dari buku ini adalah fakta bahwa sejak masa penjajahan Belanda sampai sekarang, warga Indonesia mayoritas muslim. Dalam politik seakan akan ada kesan mayoritas dalam jumlah dan minoritas dalam politik.
“Yang menjajah Indonesia pastilah kafir. Tidak semua pahlawan orang muslim. Dalam proses perjalanan sejarah ummat Islam selalu dicurigai. Padahal yang menjaga keutuhan Bhinneka Tunggal Ika itu termasuk Islam,” katanya.
SUMBER : tribunnews.com