Senin, 22 Desember 2025

Bupati Sebut Masalah Gizi Kronis Ancaman Serius

- Sabtu, 9 Juni 2018 | 11:24 WIB

-

METROPOLITAN - Bupati Sukabumi Marwan Hamami membuka secara resmi rapat koordinasi (rakor) integrasi dan advokasi penanggulangan stunting (gizi kronis) 2018 di Hotel Salabintana, belum lama ini. Rapat tersebut diikuti 60 peserta yang terdiri dari unsur perangkat daerah, pemerintah desa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Kasubbid Penanggulangan Masalah Gizi Kementerian Kesehatan hingga Ketua TP PKK Kabupaten Sukabumi.

Rapat yang didampingi para kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi itu menjadi berjalan dua arah, mengingat semua unsur pemerintahan hadir pada kegiatan tersebut. Fokus pembahasan menangani permasalahan gizi, memikirkan langkah antisipasi hingga penandatanganan komitmen penanggulangan stunting, merupakan sederet kegiatan yang menjadi agenda utama dalam rapat yang berlangsung di hotel yang menjadi bagian dari kisah kejayaan Kota Sukabumi

Dalam sambutannya, Marwan mengatakan, stunting merupakan salah satu ancaman yang cukup serius yang mesti diwaspadai dan ditangani secepat mungkin. Menurut berbagai keterangan, gizi kronis hingga pola hidup yang tidak sehat digadang menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting terhadap anak yang nantinya akan berdampak pada kualitas hidup generasi muda bangsa ini. “Ini masalah serius, kita harus cepat ambil langkah,” ungkapnya.

Marwan menambahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) hingga mengidap stunting, mempunyai potensi tiga kali lebih besar untuk menderita penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya serta mempunyai umur harapan hidup yang lebih pendek dibandingkan dengan anak lainnya.

Berdasarkan beberapa penelitian, sambung Marwan, dalam mencegah stunting peran gizi hanya mampu menangani sekitar 30 persen dari kemungkinan terjangkitnya penyakit tersebut. Sisanya pola hidup yang sehat dan lingkungan yang bersih merupakan beberapa faktor besar yang dapat mencegah stunting. “Tentunya kondisi ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Dinas Kesehatan, tetapi perlu kontribusi dari semua unsur, termasuk kita semua yang ada di sini,” pungkasnya. (hep/ogi/ram/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X