Senin, 22 Desember 2025

BULAN PUASA HARUS TETAP RUTIN OLAHRAGA

- Sabtu, 9 Juni 2018 | 11:27 WIB

-

METROPOLITAN – Sering ada ang­gapan bahwa olahraga saat Ramadan malah dapat membuat tubuh sema­kin lemas. Benarkah? Menurut Ahli gizi dan kebugaran Mury Kuswari, olahraga saat berpuasa sebenarnya tak membuat tubuh lemas, justru sebaliknya bisa menambah kebuga­ran. Kuncinya adalah melakukan olahraga yang sesuai dengan pilihan waktu yang tepat.

”Kalau olahraga dilakukan setelah berbuka nggak akan lemas. Tapi, ng­gak semua orang bisa karena ada tarawih, pengajian dan lain-lain,” kata Mury saat ditemui di Klinik Gizi Universitas Esa Unggul

Setiap orang memiliki waktu yang berbeda dalam berolahraga. Namun saat menentukan waktu untuk bero­lahraga, seseorang juga perlu menyesu­aikan olahraga yang dilakukan. Misal­nya saat pagi hari melakukan olahraga yang sifatnya ringan. ”Kalau olahraga­nya bisa dilakukan pagi sifatnya stretching yang ringan,” kata Ketua Umum Aso­siasi Nutrisionis Olahraga & Kebugaran Indonesia (ANOKI).

Hal ini dilakukan agar menjaga kon­disi biar tetap bugar. Waktu ideal untuk melakukan olahraga ringan ini kurang lebih sekitar 15 menit dan tak lebih dari 30 menit. Sementara untuk olahraga saat sore dapat dilakukan di saat menjelang waktu berbuka puasa. ”Jangan jam 2, jangan jam 3. Terlalu jauh. Tapi, jam 5 sampai se­tengah enam,” ucapnya pendiri Gizi Kebugaran ini.

Mury menilai olahraga menjelang berbuka puasa bagus karena mem­bawa kenikmatan tersendiri saat berbuka. ”Membuat kenikmatan saat berbukanya berlipat ganda,” ujar Ka­prodi Gizi UEU.

Sementara setelah berbuka puasa, olahraga dapat dilakukan setelah se­lesai berbuka puasa atau sebelum tidur. Menurut penelitian, olahraga sebelum tidur dapat membuat tidur terasa lebih nyenyak. Bagi mereka yang masih mengalami masalah da­lam tidur, menurut Mury, itu bisa terjadi akibat antara jeda waktu olah­raga dengan tidur terlalu pendek. Oleh karena itu, setelah selesai berolah­raga, sediakan waktu untuk beristi­rahat. ”Kurang lebih satu setengah jam sampai dua jam baru kemudian tidur. Jadi, bukan beres olahraga ke­mudian tidur. Ada jeda satu setengah jam sampai dua jam,” ucapnya.

Karena setelah berolahraga, tubuh mengeluarkan keringat yang dapat membuat tubuh lengket dan kegera­han akibatnya berpengaruh pada tidur yang tidak nyenyak dan keeso­kan harinya tubuh menjadi lemas. ”Terus disalahin olahraganya, pada­hal tidurnya yang nggak baik gara-gara setelah berolahraga dia nggak melakukan terapi artinya mandi, bersihkan badan, ganti baju, dan lain-lain ada jarak sebelum tidur,” ungkapnya. (rep/mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X