-
METROPOLITAN - Dampak kurangnya sekolah di tingkat menengah pertama (SMP) di wilayah Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, membuat orang tua siswa lulusan sekolah dasar (SD) mendaftarkan anaknya untuk melanjutkan jenjang sekolahnya hanya bertumpu kesalah satu titik sekolah. Salah satunya yang terjadi di SMP Negeri 1 Cicurug. Sekolah ini kebanjiran siswa baru, Padahal kapasitas di sekolah itupun sangat terbatas. "Persoalan ini harus menjadi perhatian semua unsur terutama Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dalam hal penambahan SMP Negeri di wilayah Kecamatan Cicurug," kata Kepala Sekolah SMPN 1 Cicurug, Beben Suryana, saat ditemui di kantornya, kemarin.
Menurut dia, persoalan membludaknya peserta didik baru yang daftar ke sekolahnya dikarenakan saat ini pemerintah sudah menggunakan sistim zonasi. Sehingga siswa bertumpu pada salah satu titik yang terdekat. Seperti sekolah yang berlokasi di Desa Nyangkowek. Sekolah Dasar (SD) dilokasi ini saja sudah terdapat 10 SD. Belum lagi yang lainnya yang masih ada di wilayah Kecamatan Ciurug. "Jadi siswa lulusan sekolah tersebut setidaknya akan masuk kedalam zona tersebut," terangnya.
Dikatakan Beben, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolahnya mencapai 336 siswa, untuk 11 rombongan belajar (rombel). Dari jumlah itu, pihak sekolah mengaku masih kekurangan mebeulair sekitar empat rombel. "Jadi per-rombelnya kita bagi menjadi 36 siswa. Kalau menurut Standar Pelayanan Minimal (SPN) itu harusnya memang sekitar 32 siswa. Tapi ya bagaimana lagi itu karena peraoalan tadi," jelasnya.
Diakui Beben, saat ini pihaknya membutuhkan mebeulair untuk empat rombel dari dampak sistem zonasi tersebut. Maka mau tidak mau ia harus mencari penambahan mebeulair. Karena kebutuhan itu sangat mendesak. “Untuk itu kita harus cari anggaran walau sampai ngutang segala. Karena anggaran dari mana,” paparnya.
Menanggapi terjadi zonasi sekolah, Asep salah satu tokoh masyarakat Desa Benda mengatakan jika sekolah memberlakukan sitem seperti ini, dilingkungan desa juga perlu ada penambahan sekolah. Karena di Desa Benda saja belum ada sekolah SMP. "Jadi hal yang sangat wajar bila ada penambahan sekolah SMP agar mereka bersekolah tidak bertumpu ke salah satu titik sekolah," tukasnya. (kng/hep/ade/ram)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:20 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:53 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:37 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:31 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 06:15 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:22 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:28 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:10 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:21 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:18 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:48 WIB