METROPOLITAN - Sejumlah warga di Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, terpaksa menggunakan air Sungai Citarik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal itu lantaran kemarau membuat sumur di desa tersebut menjadi kering hingga warga pun terpaksa meminum air sungai.
Warga Kampung Cikadu, Rismansyah, mengatakan bahwa kondisi sumber air berupa sumur resapan maupun mata air yang biasa digunakan warga tersebut kering akibat kemarau yang bekepanjangan. Ironisnya, keluhan tersebut sudah dirasakan sejak dua bulan terakhir. "Hanya sungai ini yang bisa dimanfaatkan. Kalau tidak salah ada empat ke-RT-an di Kadusunan Cikadu mengalami kekeringan," ujarnya kepada Metropolitan.
Tak hanya itu, menurut Risman, salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari dari mata air yang ada di perbukitan pun saat ini juga mulai kering. Kondisi inilah yang membuat warga terpaksa menggunakan air sungai. "Biasanya kalau kemarau masih bisa menggunakan air pegunungan. Yaitu memanfaatkan dari penampungan bak besar terus dibagikan ke rumah warga lewat selang masing-masing. Namun saat ini sumber air di sana juga tidak ada," katanya. Hal senada diungkapkan, Endang (32), kondisi kekeringan tersebut terjadi setiap musim kemarau panjang. Warga berharap adanya bantuan pengiriman air bersih dari pemerintah terkait. "Ya setiap kemarau panjang kami terpaksa menggunakan air Sungai Citarik, mau bagaimana lagi. Tapi untuk kebutuhan air minum kebanyakan warga beli air isi ulang, ada juga sih sebagian warga untuk minum mengambil air dari aliran Sungai Citarik juga," ungkapnya. (lan/ade/mam/run)