METROPOLITAN – Miris melihat jalan Alternatif di perbatasan Desa Kutajaya dan Desa Benda, yang berlokasi tepat disamping PT Pocarisweat di Kampung Benteng, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya jalan penghubung tersebut selain kondisinya cukup curam juga mengalami pengikisan, terlebih jalan tersebut merupakan jalan utama yang sering digunakan sebagai jalur alternatif macet menuju Bogor atau sebaliknya. "Kedalaman tebing sangat curam hingga mencapai 25 meter, dengan panjang 100 meteran. Kondisi ini patut menjadi perhatian dari pemerintahan setempat," ujar Ketua RT.07/04 Martin kepada Metropolitan. Selain itu, menurut Martin kondisi jalan tersebut harus segera diperbaiki, karena sangat mengkhawatirkan. Karena jika terjadi lonsor tidak ada jalan lagi yang bisa digunakan. "Kondisi ini diharapkan ada kepedulian dari pemerintah setempat," terangnya. Walau saat ini jalan tersebut sudah diperbaiki berkat bantuan pengecoran Ormas Barisan Benteng Raya Padjajaran (BBRP) Kabupaten Sukabumi dan masyarakat dengan cara swadaya, namun tetap saja pinggiran jalan ini sangat curam dan rawan longsor. "Setiap hari libur sekitar tujuh orang anggota Ormas BPRP dan 30 orang warga sekitar selalu melakukan kerja bhakti melakukan perbaikan di ruas jalan tersebut. Namun untuk memperbaiki tebing, kami mempunyai keterbatasan," kata dia. Kondisi tebing diruas jalan ini sudah sangat memperihatinkan, dan kami khawatir ketika hujan nanti akan terjadi longsor. "Ini harus secepatnya ada perbaikan oleh pemerintah desa maupun Pemkab Sukabumi kalau memang kedepannya jalan ini tak akan ingin putus," paparnya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP BBRP Nasional Edi Pahruldin mengatakan, ini merupakan jalan alternatif yang cukup baik dan menjadi penghubung keberbagai arah. "Terbaikan jalan, Edi pun akan secepatnya berkoordinasi dengan kedua Pemerintahan desa, supaya jalan ini mendapatkan solusinya," ujarnya. Lanjut Edi, yang juga sebagai Bacaleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini menghawatirkan bila jalan tersebut tidak segera di perbaiki akan memutuskan akses jalan masyarakat. "Semoga pemerintahan setempat cepat merespon kondisi jalan tersebut," ungkapnya. (hep/ade/mam)
