METROPOLITAN - Lagi, sejumlah pelajar di Kabupaten Sukabumi kembali tawuran. Kali ini bukan hanya pelajar yang menjadi korban, tetapi satu unit angkutan umum jurusan Warungkiara- Cibadak bernomor trayek 35 mengalami rusak berat akibat tawuran antarpelajar tersebut. PERISTIWA itu bermula saat gerombolan pelajar salah satu SMK di Sukabumi melintas di Jalan Raya Cibadak-Cikembar, tepatnya di Kampung Tanjungsari, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak. Tiba-tiba gerombolan pelajar tersebut memutarkan motornya lalu mencegat angkot bernomor polisi F 1994 V. “Mereka berboncengan sekitar 15 orang. Seperti mau putar arah, tahunya mereka mencegat angkot. Dalam angkot itu ada pelajar dari sekolah lain,” ujar Hikmat, sopir angkot. Situasi berubah menegangkan ketika para pelajar yang menggunakan motor langsung menyerang. Selain membawa senjata tajam, para pelaku juga membawa dahan pohon lalu memecahkan kaca belakang angkot. Saat kejadian, angkot tengah bermuatan penuh. Menurut Hikmat, ada 13 penumpang, sepuluh di antaranya pelajar dan sisanya penumpang umum. Mereka berlarian panik begitu diserang para pelaku. ”Posisi penumpang penuh, semuanya panik begitu kaca dipecah para pelaku. Satu pelajar terkena sabetan celurit di bagian punggung,” katanya. Akibat kejadian tersebut, bagian kaca belakang pecah dan penyok di beberapa bodi angkot tersebut. Tak hanya itu, seorang siswa kelas dua SMK, AL, dikabarkan mengalami luka bacok di bagian punggung. Kini korban telah dibawa ke RSUD Sekarwangi untuk mendapat perawatan medis. Sementara salah seorang saksi, Deden Wahyudin, menjelaskan bahwa kejadian tersebut sangat cepat. Sejumlah pelajar yang menggunakan motor itu tiba-tiba menghadang angkot yang sedang melaju dan langsung membabi buta merusak angkot. “Para pelajar dalam angkot tidak bisa melawan. Mereka keluar dan langsung melarikan diri,” paparnya. Ketika salah seorang pelajar dalam angkot keluar, lanjutnya, pelajar yang menghadang langsung membacoknya hingga berlumuran darah. “Setelah membacok, pelajar yang menggunakan motor langsung kabur karena sebagian ada yang dikejar warga juga,” tutupnya. (dtk/mam/run)