METROPOLITAN - Perkenalkan ke 480 Peserta jalan santai napak tilas tanjakan Seribu sebagai wisata peninggalan jaman Belanda. Jalan santai dalam rangka memeriahkan HUT ke-73 RI itu di gelar oleh Pemerintahan desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
" Meskipun hanya ada 160 anak tangga tetapi di sebut-sebut sebagai tanjakan seribu, konon tanjakan tersebut peninggalan sejarah era Belanda," ujar Kepala Desa Pondokkaso Landeuh Ujang Sopandi, kemarin.
Menurut Ujang, Tanjakan seribu itu tepatnya berada di perbatasan Kampung Ciutara RT 18/07 dengan Kampung Warungceuri RT 14/06 Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda saat ini kondisinya sudah tak terawat, padahal merupakan salah satu situs sejarah era Belanda.
"Memang karena terbentur anggaran hingga kondisinya tidak terawat, namun tahun yang akan datang telah dianggarkan dari APBD l Kabupaten Sukabumi melalui bidang sektoral sebesar Rp 300 juta anggaran dari Kecamatan Parungkuda," jelasnya.
-
Diceritakan Yuniardi, ketika dirinya sekolah SMP dulu tanjakan seribu sudah ada dan keadaannya sangat bagus. Namun sekarang sayang kondisinya tidak sebagus dulu. "Dulu tangganya masih bagus tapi sekarang sebagian pada rusak, karena kurang perawatan sehingga sebagian jalan itu hancur dan perlu di perbaiki," terangnya.
Sementara itu, ketua panitia peringatan hari besar nasional (PHBN) Rudi Hartono membenarkan bahwa tanjakan seribu adalah merupakan sebuah bukti sejarah yang ada sejak jaman Belanda. "Makanya di tahun 2019 nanti akan di canangkan menjadi kampung wisata seperti spot Selfi, ajang nongkrong (Taman)," katanya.
Dikatakan Rudi, panitia PHBN menyelenggarakan jalan santai gratis dengan hadiah Door prize kulkas, kompor gas ini tidak lain bertujuan ingin mengangkat dan memperkenalkan potensi wisata yang belum tersentuh dan belum di kenal secara umum yang ada di wilayah kecamatan Parungkuda.
"Potensi wisata seribu tanjakan akan menjadi salah satu aikon bersejarah yang di desa Pondokkaso Landeuh. Sebab menurut orang terdahulu, sesepuh lingkungan bahwa tangga seribu atau irigasi tersebut di buat pada masa jaman penjajahan Belanda," terangnya. (Kng/Ade)