METROPOLITAN – Usai Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan akan membangun bandar udara (bandara) di Sukabumi, kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi tengah bersiap-siap. Bahkan pemkab giat menyosialisasikan kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi melului para muspika terkait rencana pembangunan bandara yang sudah ditetapkan dan akan dibangun di Kecamatan Cikembar.
Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan, sosialisasi itu dilakukan untuk menyukseskan pembangunan bandara sebagai upaya pemerintah pusat dalam menggenjot pembangunan infrastruktur di Jawa Barat bagian Selatan. “Kita menjaga hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses pembebasan lahan,” ujarnya. Adjo meyakini dalam proses pembebasan lahan untuk pembangunan bandara, tidak akan terjadi sistem mutasi tanah. Hal tersebut lantaran lokasi pembangunan bandara sudah ditetapkan pemerintah pusat. “Kalau sudah ditetapkan dan sudah ada izin lokasi, maka diantisipasi tidak akan terjadi mutasi tanah yang dapat menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, saya juga akan menginstruksikan kepada pak camat agar tidak melegalisasi ketika proses pembebasan lahan sebelum ada proses peralihan hak,” paparnya. Untuk proses pembebasan lahan rencananya akan dimulai pada 2018 yang akan biayai APBD Provinsi Jawa Barat. Sementara untuk pembangunannya akan dilakukan Kementerian Perhubungan pada 2019. “Untuk proses pembangunan bandara ini, berdasarkan keterangan dari Pak Mentri Perhubungan, akan menelan biaya sekitar Rp400 miliar. Sementara untuk luas lahan akan menghabiskan 150 hektare dengan panjang landasan sekitar 2 kilometer,” paparnya. Untuk itu, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi akan terus melakukan sosialisasi kepada seluruh stakeholder agar dapat menyukseskan pembangunan bandara tersebut. “Kami akan menerima pembangunan bandara di Cikembar. Meskipun dalam usulan awal kami ingin pembangunan bandara ini dibangun di wilayah kawasan Geopark Ciletuh. Karena mengingat kebutuhan untuk akses aktivitas, kredibilitas dan konektivitas dalam pengembangan objek wisata Geopark Ciletuh,” pungkasnya. (rs/mam/run)