Senin, 22 Desember 2025

Sungai Kering, Sawah Retak

- Selasa, 28 Agustus 2018 | 12:11 WIB

METROPOLITAN  -  Musim kemarau memang memiliki dampak yang sangat luas, seperti penurunan debit air bersih yang diproduksi PDAM Kota Sukabumi hingga 50 persen. Kondisi tersebut akibat pengaruh musim kemarau yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. DATA PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Suka­bumi menyebutkan ada tiga sumber air PDAM yang men­galami penurunan debit. Per­tama sumber air Batu Karut di Selaawi, Kecamatan Suka­raja, Kabupaten Sukabumi. Pada kondisi normal, debit airnya mencapai sekitar 150 liter per detik. Namun kini Dua hektare sawah tersebut berada di Kampung Lemburpasir, Kelurahan Sindangsari, yang akibatnya petani terpaksa menghentikan aktivitas bertaninya karena sawahnya mulai kekeringan dan pada malam hari naik menturun menjadi 58 liter per detik jadi 68 sampai 69 liter per detik. ­ Selanjutnya debit air pada sumber mata air Cinumpang yang biasanya pada waktu nor­mal mencapai 250 liter per detik menjadi 170 sampai 180 liter per detik. Terakhir sumber mata air permukaan Cigadog, dari biasanya pada waktu nor­mal 50 liter per detik menjadi 25 liter per detik. Direktur PDAM TBW Kota Sukabumi Anton Rachman Suryana mengatakan, penuru­nan debit air bersih ini akan berdampak pada pendistribu­sian air bersih kepada warga. ”Untuk mengatasinya dilakukan sejumlah upaya penanganan,” ujarnya. Seperti dilakukan pola peng­giliran penyaluran air bersih ke sejumlah titik. Ke depan bila debit air bersih makin tu­run maka akan dilakukan peng­giliran penyaluran air yang lebih diperketat. Upaya lainnya berupa pengaktifan pompa sumur bor di beberapa titik yang dianggap rawan sulit air. Lang­kah yang dilakukan lainnya yakni melakukan pendistribu­sian air yang diperpanjang atau diperpendek karena topografi pipa penyaluran air yang naik dan turun. Di mana pada penurunan ekstrem dalam satu hari dila­kukan penggiliran penyaluran air seperti enam jam sekali. Terakhir menyiagakan mobil tangki untuk menyuplai air ke daerah yang sulit terjangkau pipa. Saat ini ada dua armada tangki yang disiapkan dalam membantu warga yang mem­butuhkan pasokan air bersih. Namun hingga kini belum ada laporan warga yang kesulitan mendapatkan air. Mengeringnya sejumlah sungai ini sebelumnya mem­buat sejumlah sawah di Kota Sukabumi kering. Bahkan se­panjang musim kemarau ini Pemkot Sukabumi menerima laporan sekitar dua hektare sawah di Kecamatan Lembur­situ kekeringan. ”Dua hektare sawah tersebut berada di Kampung Lembur­pasir, Kelurahan Sindangsari, yang akibatnya petani terpak­sa menghentikan aktivitas ber­taninya karena sawahnya mu­lai kekeringan,” kata Kepala DKP3 Kota Kardina Karsoedi di Sukabumi, beberpa waktu lalu. Namun, pihaknya selalu berupaya, khususnya dalam menjaga stabilitas air di area sawah tersebut. Namun, sayangnya sulit diwujudkan karena sumber air lainnya yang berdekatan dengan lokasi kekeringan juga sudah kering. Bahkan pihaknya juga sudah mencoba menyedot air meng­gunakan pompa namun ha­silnya tidak memuaskan dan tidak memenuhi kebutuhan. Sebab, tidak bisa mengairi seluruh area sawah tersebut lantaran sumber airnya sudah kering. ”Walaupun memang luas la­han yang kekurangan tidak begitu banyak, tetapi Kota Su­kabumi hanya mempunyai lahan pertanian tinggal sekitar 1.484 hektare. Jadi kekeringan ini cukup terasa, apalagi sawah yang kekeringan itu aktif,” ung­kapnya. (rep/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X