METROPOLITAN - Saluran irigasi yang mengaliri 10 hektare sawah di Kampung Babakancikukulu, Desa Pondokasolandeuh, Kecamatan Parung kuda, Kabupaten Sukabumi, dibiarkan lama jebol sehingga air bocor dan terbuang. Padahal akibat kejadian tersebut, warga setempat mengadu ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi. Namun sayangnya hingga kini belum ada respons yang baik. ”Kondisi ini sudah ada setahun yang lalu tapi hingga detik ini belum ada realisasi perbaikan,” ujar Ketua RT 26/09 Sugito kepada Metropolitan, Selasa (28/8). Saluran air dari irigasi itu sangat dibutuhkan masyarakat, terutama para petani untuk mengaliri sawahnya. ”Sebenarnya Kepala Desa (Kades) Pondokasolandeuh dan Babakanjaya sudah pernah turun ke lapangan melakukan kroscek. Namun hingga kini kita tunggu perbaikan tersebut tak ada kabar beritanya lagi,” katanya. Sementara itu, Kades Pondokasolandeuh Ujang Sopandi mengakui bahwa sekitar setahun lalu pihaknya telah melakukan survei ke lapangan terhadap saluran air tersebut. ”Benar kami sempat turun ke lokasi bahkan dengan BKPSDA yang sekarang tergabung dalam Dinas Pekerjaan Umum (PU),” paparnya. Ujang juga menjelaskanm, untuk perbaikan itu membutuhkan anggaran yang lumayan besar dan perlu waktu dalam pengangkatannya. ”Perbaikan saluran irigasi itu bisa menghabiskan anggaran satu miliar,” katanya. Dalam perbaikan tersebut sebenarnya tidak bisa menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) karena dana tersebut cukup besar. Irigasi itu juga masuk di tiga desa, yakni Desa Pondokasolandeuh, Babakanjaya dan Desa Babakanpari Kecamatan Cidahu. ”Intinya kami sudah melakukan upaya, hanya tinggal menunggu kelanjutannya saja dari Pemkab Sukabumi,” pungkasnya. (hep/ade/mam/run)