METROPOLITAN - Empat hektare lahan di Desa Bojong merupakan tanaman palawija milik warga setempat, yakni kangkung dan bayam. Sekretaris Desa (Sekdes) Bojong Wahyudin mengatakan, hasil pertanian masyarakat sudah ada jauh sebelum adanya kantor Pemerintah Desa (Pemdes) Bojong. Pertanian itu jadi penghasilan utama sepertiga warga desa dari total keseluruhan 9.000 jiwa. “Desa Bojong memiliki potensi pertanian bayam dan kangkung yang sudah dikelola turun-temurun. Hasilnya dijual ke Jabodetabek dan sekitarnya,” kata Wahyudin kepada Metropolitan. Ia mengaku bersyukur karena Desa Bojong memiliki aset kekayaan alam yang berlimpah. “Kami pemerintah setempat sangat bersyukur atas kekayaan alam yang sangat kaya ini. Karena hasil panen di wilayah ini termasuk yang terbaik,” ungkapnya. Hal itu terbukti setiap petang sudah banyak pembeli yang mengantre langsung untuk membeli hasil tanam kepada para petani. “Saat ini wilayah desa yang terdiri dari 47 RT, 14 RW dan empat Dusun, sebagian besar merupakan masyarakat petani,” paparnya. Pemdes, jelasnya, akan tetap mempertahankan pertanian itu karena merupakan penghasilan pokok setengah warga Desa Bojong. (yos/a/sal/run)