Senin, 22 Desember 2025

Viral, Warga Minta Gerobak Sampah lewat Facebook

- Senin, 3 September 2018 | 10:16 WIB

METROPOLITAN – Kurangnya gerobak pengangkut sampah di Kabupaten Sukabumi membuat sejumlah warga membuang sampah ke Sungai Citatih. Hal tersebut membuat salah satu warga Kampung Sukamaju Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi meminta bantuan unit gerobak sampah kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi. Dalam postingan Ade Sutisna yang diketahui sebagai ketua RT 04/01 Kampung Sukamaju itu mendadak viral menulis ”Pak Bupati H Marwan Hamami dan Pak Wabup Adjo Sardjono, cobi abdi nyuhunken Gerobak Sampah kango nanggulangl masalah sampah di Kampung Sukamaju, Desa Warnajatl, Kecamatan Cibadak, supados teu Kapicen Kawahangan Sungal Cicatih” (Pak Bupati Marwan Hamami dan Pak Wabup Adjo Sardjono, coba saya minta pengangkut sampah buat menanggulangi masalah sampah di Kampung Sukamaju, Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak supaya tidak terbuang ke bantaran sungai Cicatih). Menurut Ade, permasalahan sampah tersebut hingga saat ini belum ada solusi. Sehingga warga masih terus membuang sampahnya ke sungai. ”Harusnya himbauan pemerintah agar warga tidak membuang sampai ke sungai itu dibarengi solusinya. Ini dilarang, lalu warga harus buang sampah kemana,” kata dia. Selain itu Ade mengaku, ia bersama Kepala Desa Warnajati Hilmi Nurhikmat, telah mengajukan permohonan bantuan kepada Bupati melalui Dinas Tarkimsih untuk pengadaan Motor Pengangkut Sampah. Namun, hingga kini pengajuan tersebut sama sekali tidak ada kabar baiknya. Sementara itu, Kades Warnajati Hilmi Nurhikmat, membenarkan adanya permohonan warga tersebut, bahkan Kades memastikan bahwa pihaknya sudah jauh-jauh mengajukan permohonan bantuan untuk pengadaan motor pengangkut sampah atau gerobak sampah tersebut kepada Bupati melalui Kepala Dinas Perkimsih Kabupaten Sukabumi. ”Permohonan bantuan pengadaan motor pengangkut sampah sudah kita buat dan telah disampaikan kepada Bupati melalui Dinas Perkimsih pada 12 maret 2018 lalu, Namun sampai saat ini memang belum ada realisasi, ” jelas Kades. Memang diakui kades, untuk meningkatkan kebersihan lingkungan di wilayah Desanya, khususnya dalam penanggulangan masalah sampah tentunya harus ditunjang dengan pengelolaan yang baik serta ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. ”Saat ini kami memiliki 4 Tempat Penampungan Sampah Sementara yang melayani 3 wilayah yang meliputi sekitar 185 Rumah Tangga. Kendala yang kami hadapi adalah keterbatasan kemampuan petugas pengumpul dalam mengumpulkan sampah dari rumah tangga ke tempat penampungan sementara, dikarenakan sebaran jarak antara lingkungan penduduk/rumah tangga dengan TPSS relatif cukup jauh, sehingga pengumpulan sampah masih belum optimal,” ungkapnya. (ade/mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X