METROPOLITAN - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Sukabumi, Ayep Supriatna mengatakan, musim kemarau ini mempengaruhi harga beras di Kota Sukabumi. Namun menurutnya kenaikannya tidak signifikan. “Masih dalam batas kewajaran. Naiknya harga beras tersebut dikarenakan pasokan berkurang daripetani karena produksi di musim kemarau ini kurang baik,” kata Ayep. Meskipun harga beras di Kota Sukabumi mengalami kenaikan, stok atau persediaan beras di pasar tradisional maupun kios kecil masih amanatau tercukupi hingga beberapa bulan ke depan. Namun bila dilihat dari kondisi cuaca di Sukabumi yang mulaimemasuki musim hujan diyakini produksi beras dari petani lokal akan tersedia. Artinya, harga beras di Kota Sukabumi dapat segera turun kembali. Sebab hal yang sama juga terjadi pada daerah produsen beras lainnya. “Beras yang dipasok di wilayah Kota Sukabumi kebanyakan dari Kabupaten Sukabumi dan beberapa daerah terdekat lainnya. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena persediaan akan selalu ada,” tutur Ayep. Adapun untuk harga beras jenis Ciherang dari Rp11 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram. Kemudian beras jenis IR 64 kualitas satu Jampang, mengalami kenaikan harga Rp 1.500 per kilogram, yang dulunya Rp 10.000 kini jadi Rp 11.500. Untuk beras jenis IR 64 kualitas dua Jampang saat ini dijual dengan harga Rp 8.800 per kilogram, yang awalnya Rp 8.400 per kilogram. Sementara itu, harga komoditas sayuran di Pasar Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Pasokan sayur dari petani berkurang. Koordinator Unit Pasar Cibadak, Agung Koswara, menuturkan beberapa harga sayuran yang naik diantaranya yaitu, kentang yang awalnya Rp 12 ribu per kilogram menjadi Rp14 ribu, cabe merah keriting dari Rp24 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Menurutnya, harga komoditas sayuran naik akibat pasokan bahan dari petani maupun distributor berkurang. Sementara permintaan tidak berkurang. ”Dari hasil survey di para pedagang yang ada di pasar cibadak, pasokan sayuran menjadi sedikit dan itu menyebabkan harganya naik,” papar Agung. Namun, kata ia harga komoditas sayuran berbalik dengan harga ayam potong, yang mengalami penurunan. Harga ayam yang awalnya Rp38 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 36 ribu. ”Selain harga sayuran yang naik dan harga ayam yang turun, semua harga bahan sembako stabil. Tidak ada kenaikan maupun penurunan,” ungkapnya. (an/su/mam)