METROPOLITAN - Asisten Perekonomian Pembangunan, Kostaman, berharap pelaksanaan rapat koordinasi (rakor) Rencana Tata Ruang Kota Sukabumi menyelaraskan dan mengharmonisasikan tiap unsur dan stakeholder terkait. Hal itu untuk menanamkan kesadaran pentingnya strategi implementasi penataan ruang yang berkualitas dan berkelanjutan di Kota Sukabumi dalam konstelasi skala regional maupun nasional di Kota Sukabumi.
”DIHARAPKAN rakor Rencana Tata Ruang Kota Sukabumi dapat menyelaraskan dan mengharmoniskan setiap unsur dan stakeholder, betapa pentingnya strategi implementasi penataan ruang yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Kostaman saat mewakili pj wali kota Sukabumi dalam pembukaan rakor Rencana Tata Ruang Kota Sukabumi di Hotel Horison Sukabumi, Kamis (6/9).
Menurut Kostaman, pengaturan dan pemanfaatan ruang merupakan salah satu kewenangan pemerintah pusat dan daerah. Dalam proses pengaturan dan pemanfaatan ruang tersebut dilaksanakan secara bersama-sama, terpadu dan menyeluruh dalam upaya mencapai tujuan pembangunan yang diselenggarakan berdasarkan asas, keterpaduan, keserasian, keselarasan dan berkesinambungan yang berkelanjutan.
”Hal ini memiliki arti bahwa penataan ruang menciptakan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Kostaman, pembangunan berkelanjutan pada intinya merupakan bagian tidak terpisahkan dari penataan ruang. ”Saya berharap melalui kegiatan ini dapat menyelaraskan dan mengharmonisasikan tiap unsur dan stakeholder terkait untuk menanamkan kesadaran pentingnya strategi implementasi penataan ruang yang berkualitas dan berkelanjutan di Kota Sukabumi dalam konstelasi skala regional maupun nasional di Kota Sukabumi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Kota Sukabumi, Asep Irawan, menyampaikan bahwa Kota Sukabumi saat ini sedang menyongsong beberapa paradigma perubahan.
”Paradigma perubahan tersebut yakni, Pembangunan beberapa infrastruktur yang akan berpengaruh terhadap tata ruang seperti pembangunan tol Bocimi dirangkai rencana Double Track KA Bogor-Sukabumi-Bandung dan pembangunan Lapangan terbang di Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.
Momen perubahan rencana tataruang propinsi, kabupaten dan terutama kota Sukabumi serta perubahan pimpinan Kota Sukabumi, dikatakan Asep, tentunya akan memberi warna baru dalam kebijakan penataan ruang. ”Jadi perlu adanya persamaan persepsi diantara seluruh stakeholder baik dinas teknis maupun aparat wilayah di Kota Sukabumi dan beberapa kelembagaan diluar Kota Sukabumi tentang implementasi tata ruang Kota Sukabumi,” ungkapnya. (ade/mam/run)