METROPOLITAN – Kebakaran kembali terjadi di Kecamatan Cibadak. Kali ini, rumah milik Mak Iyop (85) warga Kampung Cihelang Hilir RT 3/8, Desa Cihelang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, dilalap si jago merah hingga bagian atap rumahnya ludes terbakar, Rabu (12/9) sekitar pukul 11.45 WIB. Informas yang dihimpun, bangunan ukuran 5×7 meter persegi ini dihuni dua orang, yakni Mak Iyop dan seorang anaknya. Kendati kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun, kerugian disinyarumah permanen dengan lir mencapai belasan juta. Salah seorang warga setempat, Uding (53) mengatakan, kebakaran itu terjadi diduga akibat dari tungku hawu yang tidak dipadamkan sehingga menimbulkan kebakaran. “Mak Iyop tak sempat mematikan hawu setelah memasak. Sisa pembakaran menempel ke bahan bakar yang berada di samping tungku,” kata Uding, Rabu (12/9) kemarin. Lanjut Uding, api langsung merembet ke atap langit rumah dan membakar penopang yang terbuat dari bambu. Sehingga rumah tersebut dengan sekejap sudah terbakar semua. Sontak, hal itu membuat warga setempat kaget dan langsung berupaya mematikan kobaran api yang mulai membesar. Pemadaman dilakukan menggunakan peralatan seadanya, dari tiap-tiap rumah mencari air untuk mamadamkan api. Tak terlalu lama, satu unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk membantu. “Warga langsung berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Api bisa dipadamkan dalam waktu sekitar setengah jam,” ujarnya. Sementara itu sambung Uding, saat kejadian korban tengah tertidur di kamarnya. Beruntung, warga sigap melakukan penyelamatan terhadap korban sehingga tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. “Warga berhasil menyelamatkan korban yang sedang tertidur dikamarnya beruntung api belum merambat ke atap kamar korban sehingga berhasil diselamatkan,” ucapnya. Dihubungi terpisah, Camat Cibadak Heri Sukarno menjelaskan, setalah mendapatkan informasi dari warga pihaknya langsung terjun untuk melakukan pengecekan langsung ke lokasi. “Kebakaran ini akibat dari tungku hawu yang tidak dimatikan. Sementara untuk kerugiannya mencapai Rp20 juta,” jelasnya. Ia menghimbau, masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaanya. Terlebih, saat ini masih musim kemarau dimana rentan terjadi kebakaran. “Masyarakat perlu selalu waspada dan memastikan sumber yang dapat menimbulkan kebakaran harus dipastikan aman,” pungkasnya. (rs/mam)